tag:blogger.com,1999:blog-52478928433962964752024-03-14T06:32:36.555-07:00Catatan Materi...GpdI agapehttp://www.blogger.com/profile/16793986777108576470noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-5247892843396296475.post-11348534714441854382018-02-04T15:44:00.001-08:002018-02-04T15:44:10.609-08:00Kota di Atas Bukit- Bangkit dan Bersinar<p dir="ltr">PEMBACAAN ALKITAB:<br>
Keluaran 21:22 - 23:13<br>
Matius 24:1 - 28<br>
Mazmur 29:1 - 11<br>
Amsal 7:6 - 23</p>
<p dir="ltr">RHEMA BAGI SAYA:</p>
<p dir="ltr">Keluaran 23:12<br>
Enam harilah lamanya engkau melakukan pekerjaanmu, tetapi pada hari ketujuh haruslah engkau berhenti, supaya lembu dan keledaimu tidak bekerja dan supaya anak budakmu perempuan dan orang asing melepaskan lelah.</p>
<p dir="ltr">Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan hukum, aturan dan pola bahkan siklus tertentu. Disini kita melihat ada aturan, pola dan siklus mingguan, enam hari orang Israel diijinkan bekerja, namun satu hari mereka harus beristirahat. Bukan hanya orang Israel yang harus beristirahat, lembu dan keledai mereka, anak budak dan orang asing yang bekerja pada mereka pun harus beristirahat. Maksud beristirahat selain untuk beribadah kepada Tuhan, namun itu menjadi pelepas lelah, pemulih tenaga, dan mengembalikan kesegaran juga kreatifitas. Jika tidak istirahat ada banyak hal negatif yang akan muncul, seperti kelelahan, jatuh sakit, bosan atau menyerah.<br>
Kita harus mengerti ada banyak hukum, aturan, pola dan siklus yang harus kita cermati dalam hidup kita, secara umum, komunal bahkan pribadi. Ada pola dan siklus yang berulang yang perlu kita cermati baik yang bersifat netral, positif maupun negatif.  Setiap wanita memiliki siklus bulanan dan itu seringakli bersifat negatif mempengaruhi emosi dan stamina mereka. Ada orang yang memiliki pola aktifitas berbeda dari yang lainnya, kebanyakan orang aktif diwaktu siang namun ada juga orang yang akan merasa lebih bisa aktif dimalam hari. Kita mengenalnya dengan istilah orang malam. Ada orang yang pada waktu-waktu tertentu sangat negatif mudah menjadi loyo, tidak bersemangat dan sangat emosional.</p>
<p dir="ltr">Saya harus mengenali hukum, aturan, pola dan siklus dari Tuhan. Saya pun harus menyadari pola dan siklus yang terjadi pada diri saya entahkah itu bersifat netral, positif atau negatif. Saya akan memperkuat pola dan silklus yang positif untuk menjadi kebiasaan yang baik. Saya akan berhati-hati dengan pola dan siklus yang negatif supaya tidak menjadi kebiasaan yang buruk.</p>
<p dir="ltr">Matius 24:27-28<br>
27  Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.<br>
28  Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun.</p>
<p dir="ltr">Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun. Hal ini untuk menunjukkan bahwa kedatangan yang kedua kali dari anak manusia adalah sebuah kepastian. Dan karena Ia datang sebagai Raja, maka pasti Ia datang dalam kemuliaan-Nya. Jika kita bertekun, maka kita pasti akan masuk dalam kemuliaan-Nya. Orang yang tidak percaya, pasti menerima hukumannya.</p>
<p dir="ltr">Saya percaya kepada Dia yang telah datang dan berjanji, pasti akan datang kembali. Saya percaya Dia adalah Raja, pasti datang dalam kemuliaan-Nya. Saya yang bercaya, mau bertekun sampai masuk kedalam kerajaan-Nya.</p>
<p dir="ltr">Mazmur 29:1-2<br>
1  Kepada TUHAN, hai penghuni sorgawi, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!<br>
2  Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!</p>
<p dir="ltr">Penghuni sorga saja dalam kemuliaan dan kekudusan mereka memberikan segala pujian dan penghormatan hanya kepada Tuhan. Demikianlah sepatutnya kita ciptaan-Nya memberikan kemuliaan hanya bagi Tuhan, dengan tidak lupa berhiaskan kekudusan.</p>
<p dir="ltr">Saya yang adalah ciptaan-Nya, sepatutnya memberikan kemuliaan hanya kepada Tuhan. Saya harus memuliakan Tuhan dengan berhiaskan kekudusan.</p>
<p dir="ltr">Amsal 7:18<br>
Marilah kita memuaskan berahi hingga pagi hari, dan bersama-sama menikmati asmara.</p>
<p dir="ltr">Kesalapahaman tentang cinta. <br>
Ada tiga hal yang sering disalah mengerti orang muda tentang cinta: <br>
(1) Kasih, (2) Asmara, dan (3) Birahi. <br>
Apa  dan bagaimana tentang cinta.<br>
Apakah cinta itu? (1) Kasih seharusnya bersifat spiritual (rohani), itu sebabnya pernikahahan Kristen dilakukan dengan cara pemberkatan. (2) Asmara lebih bersifat jiwa, lebih khusus bagian emosi, lebih sederhana disebut bersifat emosional (3) Sedangkan birahi erat kaitannya dengan fisik, sifatnya sensual.</p>
<p dir="ltr">Bagaimana membangun cinta? Tiga cara orang memadukan cinta: <br>
(1) Supranatural, Tuhan mempertemukan seorang pria dan seorang wanita dengan cara adikodrati. Dipertemukan atau diberitahukan siapa, pasangannya oleh Tuhan dan kemudian mereka masuk dalam pernikahan. Unsur kasih dan iman berperan besar disini. <br>
(2) Natural, Tuhan mempertemukan keduanya dengan cara yang normal; mereka berkenalan sehingga tumbuh asmara, kemudian mereka membangun hubungan kasih, dan akhirnya masuk dalam pernikahan. Unsur asmara berperan besar disini. <br>
(3) Tidak natural, tidak normal, pertemuan yang cacat; sundal. Mereka orang yang mengumbar asmara,  dimana unsur ketertarikan fisik yang sensual sangat berperan disini. Mereka terikat begitu kuat secara sensual dan dengan terpaksa mereka menikah.</p>
<p dir="ltr">Bilamanakah mempergunakan kasih, asmara dan birahi? <br>
(1) Asmara diperlukan untuk membangun kasih yang sejati sehinga diberkati masuk dalam pernikahan maka birahi menjadi kudus sebagi alat saling melayani dan membangun keturunan. <br>
(2) Bilamana asmara tidak dikendali untuk membangun kasih, asmara membawa orang kepada birahi yang semata-mata sensual, sekedar pemuasan fisik atau daging, sehingga sulit untuk membangun kasih yang sejati.</p>
<p dir="ltr">Saya mau Tuhan memberi pengertian tentang kasih, asmara dan birahi yang benar. <br>
Saya mau membangun dan memelihara cinta dengan pertolongan Tuhan. </p>
<p dir="ltr">Saya yang masih singel mau membangun cinta secara supranatural atau natural:<br>
(1) Supranatural, saya percaya Tuhan mampu mempertemukan saya dengan jodoh saya secara adikodrati.<br>
(2) Natural, saya percaya Tuhan juga bisa mempertemukan saya dengan jodoh saya dengan cara yang normal; kami berkenalan sehingga tumbuh asmara, kami membangun hubungan kasih, dan akhirnya kami masuk dalam pernikahan. </p>
<p dir="ltr">PROKLAMASI IMAN SAYA HARI INI!</p>
<p dir="ltr"># Saya warga KOTA DI ATAS BUKIT:<br>
# Saya BANGKIT dan BERSINAR, karena;</p>
<p dir="ltr">1. Saya orang benar karena saya hidup oleh iman.</p>
<p dir="ltr">2. Saya harus mengenali hukum, aturan, pola dan siklus dari Tuhan. Saya pun harus menyadari pola dan siklus yang terjadi pada diri saya entahkah itu bersifat netral, positif atau negatif. Saya akan memperkuat pola dan silklus yang positif untuk menjadi kebiasaan yang baik. Saya akan berhati-hati dengan pola dan siklus yang negatif supaya tidak menjadi kebiasaan yang buruk.</p>
<p dir="ltr">3. Saya percaya kepada Dia yang telah datang dan berjanji, pasti akan datang kembali. Saya percaya Dia adalah Raja, pasti datang dalam kemuliaan-Nya. Saya yang bercaya, mau bertekun sampai masuk kedalam kerajaan-Nya.</p>
<p dir="ltr">4. Saya yang adalah ciptaan-Nya, sepatutnya memberikan kemuliaan hanya kepada Tuhan. Saya harus memuliakan Tuhan dengan berhiaskan kekudusan.</p>
<p dir="ltr">5. Saya meminta Tuhan memberi pengertian tentang kasih, asmara dan birahi yang benar. <br>
Saya mau membangun dan memelihara cinta dengan pertolongan Tuhan. <br>
Saya yang masih singel mau membangun cinta secara supranatural atau natural:<br>
(1) Supranatural, saya percaya Tuhan mampu mempertemukan saya dengan jodoh saya secara adikodrati.<br>
(2) Natural, saya percaya Tuhan juga bisa mempertemukan saya dengan jodoh saya dengan cara yang normal; kami berkenalan sehingga tumbuh asmara, kami membangun hubungan kasih, dan akhirnya kami masuk dalam pernikahan.</p>
GpdI agapehttp://www.blogger.com/profile/16793986777108576470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247892843396296475.post-31748088988618137362018-02-04T08:02:00.001-08:002018-02-04T08:02:40.144-08:00Dr. Erastus Subdono - Bolehkan berceraian<p dir="ltr">Akhir-akhir ini perceraian jadi topik hangat orang Kristen…<br>
Selama ini, tema ini dihindari banyak pembicara. Jarang ada khotbah tentang perceraian. Sehubungan dengan berbagai peristiwa yang terjadi, gereja secara tidak langsung dipaksa untuk bicara ini terang-terangan. Hal yg mendorong gereja membahas ini karena grafik perceraian yang begitu tinggi. Ini tidak bisa disangkal, di masyarakat umum dan masyarakat Kristen. Ini akan kita bahas secara Alkitabiah. Kalau tingkat perceraian semakin tinggi, itu tidak aneh karena kedurhakaan, sikap tidak mengasihi, egoisme semakin tinggi. Dengan keadaan dunia seperti itu, menjadikan manusia semakin egois. Ditambah lagi denga dosa seks, perzinahan, percabulan. Hal ini memicu terjadinya konflik dalam rumah tangga. Pria yang terlibat dosa ini, dia bisa merusak keluarganya. Seseorang yg tercandui dosa seks, maka ketika sakau dia tidak mudah diobati. </p>
<p dir="ltr">Gereja selama ini menyembunyikan topik ini. Gereja melalui pembicaranya harus berani tegas, keras. Tetapi gereja harus memiliki landasan Alkitab yang kokoh. Gereja tidak boleh kompromistis dengan dunia. Berbagai pandangan tentang perceraian jadi ajang perdebatan. Berbicara perceraian, tidak bisa dipisahkan dari hal lain, seperti penciptaan manusia, panggilan manusia, dan hakikat perkawinan yang harus dibedah. Tanpa membedah pokok-pokok terkait, maka kita tidak bisa membahas hal itu. Gembala Sidang (GS) punya panggilan sebagai guru. Oleh karena itu, GS punya beban moral untuk membahas ini dan berjanji akan membuat buku tentang perceraian.</p>
<p dir="ltr">Hukum perceraian dalam hukum manapun, juga dalam Perjanjian Lama (PL)  tidak boleh jadi standar hidup orang percaya. Sebab standar orang percaya berbeda dengan dunia karena kita diproyeksikan untuk dikembalikan ke rancangan semula. Tugas kita menjadi Corpus Delicti (CDC). Agenda satu-satunya hidup kita adalah menjadi CDC. Itu artinya kita sempurna seperti Bapa, serupa seperti Tuhan Yesus.  Manusia telah jatuh dalam dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Kondisi manusia sejak berdosa telah meleset, cenderung melawan Tuhan, melanggar kesucian dan tatanan Allah. Maka dalam hukum Taurat ada hukum yang mengatur perceraian. Itu untuk  melindungi satu pihak dalam hal ini wanita karena pada zaman itu, wanita belum dapat hak yang sama. Hukum perceraian, indikatornya sudah ada sejak zaman PL. Namun GS tidak akan membahas hal ini.</p>
<p dir="ltr">Matius 5:27, Yesus menyinggung tentang perzinahan dan perceraian. Ini isu yg selalu hangat disepanjang zaman. Dalam Injil Matius ini, dibahas bagaimana Tuhan membandingkan hukum Taurat versi Musa dan hukum Taurat yang disempurnakan. _Kataluo_ = Aku datang untuk menyempurnakan, pleroma. Seperti yang  GS  sering kemukakan, membunuh untuk standar hukum Taurat, membenci sudah masuk dalam kategori membunuh. Dalam PL, praktik perzinahan, yaitu hubungan seks di luar hubungan yang sah. Di dalam Perjanjian Baru (PB), perzinahan itu ketika seseorang melihat seseorang dan menginginkannya. Tentu dalam perceraian berbeda. Tentang perceraian pada Matius 19:3 sebenarnya konteks ini, orang Farisi ingin mencobai Tuhan Yesus.  _Peirazo_ .. ini usaha yang sama yang dilakukan orang Farisi dan Saduki untuk menjerat Tuhan Yesus, “Apakah diperbolehkan membayar pajak pada kaisar?” Dan waktu itu ada orang Herodian. Jika Tuhan Yesus bilang “boleh”, akan dianggap pro Roma. Tuhan Yesus dianggap pengkhianat. Tapi kalau Tuhan Yesus bilang tidak usah bayar pajak, Dia akan dianggap menghasut rakyat untuk tidak membayar pajak pada kaisar. Ini seperti buah simalaka. Demikian pula untuk pertanyan ini, “Apakah boleh menceraikan istri dengan alasan apa aja? Bilang “ _Yes_ ” akan menimbulkan kerawanan. </p>
<p dir="ltr">Kata menceraikan dalam bahasa aslinya _Apolusai_ sama dengan _Apoluo_ , membebaskan. Ini bertalian dengan budaya zaman tersebut, dimana suami memiliki hak penuh terhadap istri dan berpotensi untuk bersikap sewenang-wenang pada istri. Ini bisa berpotensi untuk menyuruh istri pergi dari rumah. Rupanya pada waktu itu, sudah dianggap jadi masalah rumit. Ini mengisyaratkan pada kita bahwa masalah libido sudah ada dari zaman dulu dan sering jadi masalah. </p>
<p dir="ltr">Paulus berkata kepada jemaat Korintus, “Istri tidak boleh menceraikan suaminya = ini untuk orang Non-Yahudi. Jemaat Korintus terdiri dari bangsa kafir. Ada istri yang bisa menceraikan suaminya. Ini beda dengan Matius 19:3. Di Matius, pria dominan, beda budaya.<br>
Pada zaman Yesus, abad 1, ada beberapa  pandangan, ada kelompok _Hillel_ dan _Shammai_ (kaum Farisi yang pandai secara akademis dan suka menafsirkan firman Tuhan dan suka berdebat).  Jawaban yang salah akan menjatuhkan Tuhan Yesus. Bertanya hanya untuk mempersalahkan Tuhan Yesus. Mereka berusah merendahkan Tuhan Yesus. Dengan begitu,  mereka menganggap Tuhan Yesus tidak berhikmat dan tidak layak disebut Rabi.<br>
Menghadapi tes itu, Tuhan Yesus menjawab secara tegas. Ini terkait dengan rancangan hidup manusia, Matius 19:5,6. Jawaban Tuhan Yesus bahwa mereka diarahkan kembali ke rancangan Allah yang semula. Itu mutlak. Penting untuk membahas Kejadian 2:24. </p>
<p dir="ltr">Esensi dari pernyataan  Tuhan Yesus yang harus dipaparkan, antara lain: <br>
1.Dualitas manusia (Pria dan Wanita). Dari pernyataan tersebut, Allah yang menciptakan dualitas manusia untuk membangun Rumah Tangga (RT). Ini bukan ada tiba-tiba. Ini adalah rancangan Allah. Seks adalah sesuatu yang kudus dari dualitas manusia, dimana keduanya diikat oleh cinta kasih agape dan eros. Pernikahan itu kudus dan ada  unsur tanggung jawab besar. Lebih baik tidak menikah daripada melanggar tatanan Tuhan Allah. Karena kalau bercerai, akan merugikan keluarga besar, anak jadi korban. Di sini,  esensi tidak boleh cerai kecuali zinah, standarnya apa. Contoh, ada wanita lesbi, pria homo, ini tidak diperbolehkan. Ada dosa masuk ke dalam gen, jadi penyuka sesama jenis. Ini melanggar tatanan dan dualitas manusia. Lebih baik tidak menikah. Menikah harus sesuai tatanan. </p>
<p dir="ltr">2.Tidak ada keintiman yang melebihi dari hubungam suami istri. Ini memberikan isyarat bahwa sedekat-dekatnya  hubungan anak dengan orang tua, sahabat, berbeda dengan hubungan suami istri. Tidak ada bandingannya. Oleh karena itu, orang tua yang anaknya sudah menikah, tidak boleh mencampuri pernikahan anaknya. Tentunya juga anak yang sudah menikah tapi masih terikat pada ortu, tidak boleh. Semua harus ditempatkan secara proporsional. Bersatu = _kolesetai_ (mohon crosscheck penulisan yang benar), _kolao_ (mohon crosscheck penulisan yang benar), melekat, merekat. Kolao terdapat dalam 1 Korintus 6:16. Yang mengikatkan diri pada perempuan cabul, _kolao_ = untuk menyatu, untuk ambil bagian,  _they two shall be one flesh._ Ketika seseorang menikah, maka sebagian dirinya diberikan kepada pasangannya, atau ada yg dihilangkan. Rela dihilangkan demi dia. Wanita juga harus kehilangan sebagian hidupnya demi pria yang dinikahinya. Bagi orang muda harus hati-hati memilih pasangan hidup.  Kejadian 2:24, anak akan meninggalkan orang tua. _Dabaq_ = bersatu, _to cling, stick, stay close, cleave, follow closely, join to, to be joined together,  to stay close, dabaq, to cleave._ Dibelah. Hebat lho.. Alkitab. Menikah itu dibelah. Separuh hidupnya hilang. Allah itu *_Echad_ .  _Echad_ itu satu kesatuan. Satu-satunya, tidak ada yang sama dengan bentuk ini. David ketemu Ninik, Rudi dan Endang.  Bukan jumlahnya satu. Tapi jadi sebuah kesatuan. Makanya Elohim kita, *_Echad_ . Beda dengan elohim bangsa  lain. Elohim kita Yahweh. Bukan satu, *_Yachid_ . Suami istri, satu kesatuan. Ini penting , dua-duanya punya pribadi, tapi mereka menjadi satu. Istri tunduk kepada suami. Bahasa aslinya, “ _each other_ ”, saling tunduk. Satu-satunya  kesatuan, demikian tidak boleh ada pihak ke-3. Anak-orang tua, tidak bisa jadi pasangan, sahabat tidak bisa jadi pasangan. Makanya jodoh = pasangan hidup. Kenapa bicara ini, karena kata _pornos/porneia_ terkait ini. Batas-batas kepornosan harus tahu. Cerai? Tidak sesederhana itu.</p>
<p dir="ltr">3.Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah tidak dapat dipisahkan. Ayat ini muncul sebelum manusia jatuh dalam dosa.  Ini bisa menunjuk bahwa jodoh harusnya dpilih oleh Tuhan. Yang dipersatukan itu,  harusnya jodoh yang dipilih Allah, seperti Hawa untuk Adam, Ribka untuk Ishak. Jika manusia tidak jatuh dalam dosa, Tuhan sendiri yang memilihkan jodoh manusia. Roh Kudus akan memimpin anak-anak muda dalam hal menemukan jodohnya. Oleh karena manusia tidak akan mati, maka jodoh untuk selamanya. Itu di sana sebelum manusia jatuh dalam dosa. Itu sebabnya tidak  boleh dipisahkan, _korezo_ = tidak boleh dipisahkan, tidak boleh dibagi. Tatanan ini tidak bisa diterapkan karena manusia sudah jatuh dalam dosa . Clue, tidak ada yang mutlak selain Allah. Cerai atau tidak, hati-hati, tidak boleh dipisahkan itu. Karena pada awalnya, manusia tidak akan mati.<br></p>
<p dir="ltr">4.Dari pernyataan Yesus tadi, Dia menginginkan pernikahan monogami karena tugas manusia itu bukan kawin, tapi jadi CDC. Makanya manusia di sini bukan dalam kaitan pasangan. Dikatakan, “Tidak baik untuk manusia seorang diri.” Ini terkait dengan tugas untuk melakukan kehendak Allah.  Dalam PL, itu tidak terlalu tampak karena mereka tidak tahu jalan keselamatan dari Yesus. Tapi kita tahu sekarang, Yesus  datang untuk menyelamatkan. Pernikahan itu pelengkap untuk menyelesaikan tugas utama Allah. Lakukan tugas utama dahulu, maka semua itu ditambahkan padamu. Kalau tugas itu nggak selesai, itu bisa rusak. Mengapa harus monogami, sebab manusia tidak  boleh disibukkan oleh keluarga. Sebab suami yang memiliki banyak istri, dia  akan menyibukkan diri dengan urusan istrinya, sampai  lupa tugas utamanya. Tapi sampai ada yang tidak menikah demi Kerajaan Surga. Poligami, itu bentuk cacat karakter manusia yang sudah kehilangan kemuliaan Allah.  Termasuk poliandri. Selain perkawinan harus monogami, perkawinan juga haruslah sesuai dengan kehendak Tuhan. Jangankan punya 2 istri, 1 aja belum tentu boleh. Poligami itu cacat karakter. Sebaik apa pun pendeta , pemimpin, kalau istrinya 3, dia  tidak bisa jadi contoh. Seandainya manusia tidak  jatuh dalam dosa, maka jodohnya dipertemukan oleh Allah sendiri. Dengan demikian, Kejadian 2:24, 25, itu bisa terjadi. Keputusan anak laki yang sudah kawin, jangan jadi anak mama. Harus meninggalkan ayah ibu. Oleh karena itu, anak muda,  pilihlah yg dewasa rohani. Adam dan Hawa, mereka telanjang tapi nggak malu. Ini menujukkan kesucian mereka, kau milikku dan ku milikmu, nggak malu.  Tapi setelah jatuh dalam dosa, jadi malu. Konsep berpikir jdi rusak. Malu karena sudah tidak memiliki dirinya sendiri. Betapa hebatnya kebenaran itu, Kejadian 2:24, 25,  luar biasa,  menunjukkan kesucian pikiran mereka sehingga mereka jadi pasangan sepadan. Ini harus dibahas. </p>
<p dir="ltr">Kenapa bercerai? <br>
1.Alasannya apa<br>
2.Surat cerai <br>
3.Pornos<br>
4.?<br>
Pernikahan = mono, satu suara. Bukan stereo, yang banyak suara.<br>
Dalam perkawinan monogami = perkawinan ideal yang tidak kehilangan kemuliaan Allah. Kalau  nggak jatuh dalam dosa, bisa puas. Karena jatuh dalam dosa, jadi nggak puas. Wanita Samaria yang dberi air hidup, dia dipuaskan oleh Tuhan Yesus. Kalau  Anda sudah menikmati sukacita Tuhan, Anda pasti puas.</p>
<p dir="ltr">Takut akan Allah, membuat peluang untuk tidak ada perceraian. Takut akan Allah membuat peluang, pernikahan berdampak bagi kerajaan Surga. Cinta yang didasari seks saja, nilainya rendah. Makanya kalau cari jodoh, cari yang sama-sama cari tuhan/melayani Tuhan. Semakin hari semakin tua tapi semakin mengerti kehendak Allah. Puas. </p>
<p dir="ltr">Lagu “ *Love Me When I Old* ” menggambarkan bahwa suami istri harus saling menjaga supaya jangan ada kesalahan. GS terharu dengar lagu ini karena sudah jarang didapati realita perkawinan seperti ini. Kejadian 2:24 tidak bisa dipraktikkan secara sempurna.<br>
Mendengar jawaban Yesus, Matius 19:7, orang Farisi tidak puas. Argumentasi ini memicu hasrat mereka untuk menceraikan  istri tanpa rasa bersalah. Surat cerai adalah permainan palsu. Itu sekadar legalitas hukum agama. Kalau hukum agama seperti itu.  Beda dengan kita “ *Lord is my law* ” <br>
Jangan buka aib pasangan = kasih menutupi pelanggaran.<br>
Surat cerai sering dipakai untuk memuaskan hasrat libido = kemerosotan akhlak. Melebihi binatang karena binatang memiliki akhlak seperti itu.</p>
<p dir="ltr">*Sesi 2* </p>
<p dir="ltr">Kita itu sedih kalau dengar orang Kristen atau tokoh-tokoh  panutan yang mengambil tindakan untuk bercerai. Tapi setiap orang berhak mengambil keputusan. Kita mau belajar hidup berkenan meskipun belum sempurna. <br>
Tuhan Yesus adalah guru yang Mahacerdas  dan Dia tidak menutup mata bahwa manusia telah jatuh dalam dosa. Makanya menyatakan pernyataan dalam Matius 19:9. Pernyataan ini harus dipahami dengan benar agar tidak salah menafsirkannya. Dalam Injil Markus 10:11, dikasus yang sama, Yesus menjawab, “Barangsiapa menceraikan istrinya lalu kawin dengan perempuan lain…...”.  Jadi ini realistis. Tidak muluk-muluk, hidup di dunia yang sudah rusak. Kemungkinan terjadinya perceraian pasti ada, bukan. Bisa!  Tidak bisa dibantah bahwa ada kemungkina perceraian itu terjadi. <br>
Selain dari zinah, ini harus kita pahami: </p>
<p dir="ltr">1.Pernyataan ini dalam konteks, pembicaraan dengan orang Farisi, yang belum  mengerti tentang perceraian. Harus _strictly_ pada konteks. Ini konteksnya Tuhan sedang dijebak. Ini penting, orang Farisi belum memahami kebenaran. Pernyataan Tuhan Yesus dimaksudkan merupakan pernyataan untuk menentang, menyangkal dan tidak membenarkan seorang pria untuk menceraikan istrinya.</p>
<p dir="ltr">2.Menentang hukum Tuhan. “Berapa kali aku harus mengampuni?” Bukan sembarangan marah. Mengampuni harus *tujuh puluh kali tujuh kali* . Ini pengampunan berjenjang. Musa melonggarkan hukum itu karena mereka mengeraskan hati.  _Necessary evil_ (jahat tapi apa boleh buat). Tuhan tidak pernah mencobai manusia lebih dari kekuatannya. Tuhan Yesus tidak akan memojokkan manusia dalam dosa. Misal, “Oom sebenarnya saya tidak mau menyontek kecuali terpaksa.Sebenanrya saya nggak mau marah tapi dia keterlaluan.” _Necessary evil_ (bukan karena konformisme). Tuhan Yesus tidak menyetujui perceraian, apalagi dengan alasan demi surat cerai. Tuhan Yesus mau menujukkan  pattern pernikahan yang sempurna. (1. Alasan apa 2. Surat cerai ‘Musa’ 3. Pornografi 4. ? ) Subjek yang menceraikan istrinya, kalau  lain konteks, ini yang berzinah istri. Tapi ini konteksnya, orang Yahudi. Zinah = pornea, seksual yang salah ( homo seksual, hub. seksual terlarang, seks deengan kerabat dekat, seks dengan hewan, itu semua percabulan). Ketidaksetiaan yang merusak persekutuan. _Pornis_ = merusak hakikat pernikahan itu, sehingga tidak bisa dipulihkan. Bila dihubungkan dengan ayat 1 Korintus 6:9-10, ada perzinahan sampai menjadi satu daging dengan wanita lain. Itu membuat hakikat pernikahan dengan istri jadi rusak dan mungkin tidak bisa dipulihkan lagi.   _Moikatae_ = _Moikos_ (Menikah dengan istri yang sudah dicerai, ini bukan _porneo_ ).  _Moikatae_ tidak harus ada sentuhan fisik, dan belum sampai merusak hakikat pernikahan: nonton film yang tidak patut, nafsu melihat wanita lain yang seksi. Kita harus radikal jika mau berubah. Namun, _moikos_ tetap dosa, tapi belum sampai perzinahan. Tuhan Yesus realistis.  Ibrani 12: 16 = Esau sudah pornos (cabul). Titik dimana dia tidak mendapat kesempatan mendapat berkat perjanjian. Dalam bahasa hukumnya sudah inkrah.</p>
<p dir="ltr">Tuhan Yesus  tidak mentolerir perzinahan. Jahatnya orang itu, jadi anjuran bercerai,  seakan-akan jadi sebuah perintah. Padahal Tuhan sedang bicara dengan orang-orang Farisi yang belum mengenal kebenaran. Jadi, kalau nggak ngerti latar belakang KEBENARAN,  susah. Perkawinan itu bukan tujuan. Perceraian bukan anjuran apalagi legalitas. Karena kekristenan  bukan agama hukum. </p>
<p dir="ltr">Kenapa para pendeta harus tahu apa yang dikatakan GS. Ini bertujuan untuk melihat kondisi bahwa manusia sudah kehilangan kemuliaan Allah. Tapi orang yang sudah tahu kebenaran, dia tidak akan pakai ukuran pornos, surat cerai, apalagi alasan. Karena kalau masih pakai ukuran ini, belum bisa mengasihi sesama manusia. Ditampar pipi kiri kasih pipi kanan. Kalau cerai, untuk melindung korban. Ini mutlak. Yesus mau melindungi.  Matius 5: 19 , tidak boleh jadi standar orang percaya  karena ini menimbukan potensi kerusakan dalam rumah tangga.</p>
<p dir="ltr">Ingat, GS bicara dalam kondisi netral. Kalau misalkan ada wanita nikah, tapi ternyata suaminya homo. Wanita tidak boleh menyerahkan hidupnya pada pria seperti itu. Misalkan, ada pria selingkuh dan bawa selingkuhannya ke rumah istri, terus berhubungan intim. Gimana, cerai atau nggak?  Lihat kondisi: ada anak nggak? Umur berapa? Gimana keluarga besarnya? Ini harus dilihat secara pastoral, bukan doktrin. </p>
<p dir="ltr">Kita tidak tahu dengan pasti, apakah seseorang sudah ada pada tingkatan pornos atau moikos. Kalau dipersoalkan, sudah sejauh mana, kembali pada penjelasan GS pada hal diawal (1. Dualitas manusia, pria dan wanita  2. Tidak ada keintiman yang melebihi dari hubungam suami istri. 3. Apa yang dipersatukan Allah tidak boleh dipisahkan 4. Pernikahan bertujuan untuk melakukan kehendak Allah, menjadi CDC)<br>
Manusia cenderung bertualang. Dabaq = melekat. Harus dipersatukan tidak boleh diceraikan. Hakikat pernikahan harus dilihat di Matius 19:10, ini bukan pembenaran atau legalistas. Kalau sampai pornos, gimana?  Tuhan kita Tuhan yang hidup, ada keluarga yang harus dipikirkan. Kita harus jadi anggur yg tercurah dan roti yang terpecah.<br>
Ini dulu standarnya, mereka belum tahu kebenaran. Murid-murid saja dilarang. Tapi firman Tuhan berkata, ada orang-orang yang diberi karunia untuk memahami kebenaran firman Tuhan. Tidak semua orang mengerti the whole truth. Jadi yang belum ngerti karena nggak kenal kebenaran karunia untuk mengerti. Karunia untuk mengerti standar kebenaran tidak bisa didapat secara otomatis dan instan. Yohanes 8:32, orang yang mengetahui kebenaran akan dimerdekakan.</p>
<p dir="ltr">Matius 19:12, ada orang yang dilahirkan tidak untuk menikah.  Paulus yang mengerti, dia tidak menikah karena Kerajaan Surga. Tapi ketika duri dalam dagingnya, itu bisa jadi gairah seks yang nggak bisa disalurkan karena dia tidak menikah... tapi bisa hal lain juga. Orang percaya, hidupnya tidak berdasarkan boleh atau tidak, tapi harus sesuai pikiran dan perasaan Tuhan Yesus.  Roh manusia pelita Tuhan, berarti manusia itu sudah memiliki kemampuan untuk mengerti kemauan Tuhan. Roh itu _Neshammah_ . Yang memberi  pengertian. Tidak sulit buat kita yang belajar kebenaran, apa seseorang diperkenankan  menikah atau tidak. Jangankan bercerai atau tidak, bahkan menikah atau tidak menikah dipersoalkan. Ingat, karena kamu bukan lagi milikmu, tetapi milik Kristus. Oleh karena itu, orang percaya harus bertindak sesuai dengan kehendak Allah.</p>
<p dir="ltr">Dunia semakin rusak, pernikahan semakin kandas. Dalam Alkitab, kita menemukan ayat-ayat tentang perceraian. Para _deontologis_ = mereka yang memakai etika berbasis kewajiban atau obligasi. Mereka memberi peraturan kewajiban pada seseorang, seperti jangan bercerai! Ini lebih memaksa untuk tidak boleh  bercerai. Rumus _deontologis_ , mutlak dalam kondisi apa pun. Tidak boleh direduksi, bicara salah atau benar dengan ketegasan paling tinggi dan  merasa memiliki nilai ideal. Biasanya memberi contoh, “Ibu ini kuat menghadapi suami yang selingkuh. Dia bisa mengampuni…..” Pengalaman seseorang tidak boleh disamakan, setiap masalah unik. Nggak boleh jadi standar. Mereka merasa nampak unggul, sebagi seorang moralis dalam dunia yang rusak, tapi seringkali tidak bijaksana. Giliran keluarganya ada yang mau bercerai, baru bingung.</p>
<p dir="ltr">Hidup tidak bisa diselesaikan dengan hal hitam putih. Ini tidak fair. Hidup ini memiliki kompleksitas dan keragaman/pluralitas. Penyelasian deontologis, menutup mata untuk kompleksitas dan pluralitas. Hanya menyelesaikan dengan hukum. Padahal,  penyakit fisik aja nggak bisa main vonis aja. Apalgi masalah psikologis. Kalau ada istri punya suami, sudah selingkuh, bawa penyakit menular, gimana? </p>
<p dir="ltr">Mengampuni harus, tapi keputusan untuk hidup bersama, harus dipikirkan. Istri harus melayani Tuhan lebih dulu baru manusia. _Forgive and forget_ -nya harus bijaksana. Tubuhmu adalah bait Allah. Jadi jangan diberikan  kepada suami yg penyakitan seperti itu. <br>
Kalau  penyelesaian kaku secara legalistik, itu kebanykan pendeta kharismatik, tidak boleh cerai. Giliran orang kaya udah pernah cerai, diberkati. Jadi, kalau  selesaikan masalah dengan _deantologi_ , kita jadi tidak memikirkan hukum-hukum yang bertalian, seperti tidak  boleh membunuh, dll. Bagaimana dengan hukuman mati, para penjahat. Ini kompleks.</p>
<p dir="ltr">Dalam mengambil keputusan untuk bercerai, sesuai tujuan hidup nggak, karena ada tanggung jawab hidup, bukan hanya bertalian dengan  pernikahan itu aja, tapi dengan orang-orang di sekitar kita dan lingkungan kita. Maleakhi 2:16, Allah membenci perceraian. Sebenarnya yang Allah benci adalah kawin campur, perkawinan tidak seiman. Menikah dengan orang diluar bangsa Israel (yang tidak seperjanjian dengan diri-Nya). Perceraian yang Tuhan benci karena  ada niat mengambil bangsa asing. Ini adalah hal yang harus dimengerti. Pasangan yang tidak seiman, bercerai. Mereka tidak terikat secara perbudakan. Kalau sudah meninggal, boleh menikah karena tidak terikat dengan perbudakan. Kalau pun menikah, nikah dengan orang seiman (dewasa roh, yang  sesuai kehendak Allah).  Kalau yang seiman dan tidak seiman cerai, tidak terikat secara perbudakan, tapi belum tentu boleh menikah. Ini kompleks dan pluralis. Ini hal yang harus dimengerti, konsistensinys dan konsekuensinys.</p>
<p dir="ltr">Gereja harus mengajarkan kelestarian rumah tangga. Perceraian bisa merusak visi misi Allah untuk jadi CDC dan bawa orang jadi CDC. Kalau sebuah perkawinan telah hakikat, tidak mendukung pelebaran kerajaan Allah, maka perceraian perlu dipertimbangkan. GS tidak akan memberkati pernikahan dari pasangan yang sudah pernah bercerai, tanpa melihat detail masalah. Kita harus mengoptimalkan kelestarian dan hakikat Rumah Tangga. </p>
<p dir="ltr">Pernikahan kedua pastilah bukan pernikahan ideal, tapi  terkait teleologis (tujuan hidup). Beda dengan _deontologis_ . Kalau  pernikahan kedua ternyata untuk pemulihan, bisa dipertimbangkan. Pernikahan itu bukan untuk dapat kebahagiaan, tapi memberi kebahagiaan. Perkawinan adalah mandat utuk prokreasi. Tapi kalau pun sampai nggakk nikah, tunggu sampai ke LB3. Mandat keselamatan lebih penting dari mandat prokreasi. Manusia harus dikembalikan ke rancangan semula. </p>
<p dir="ltr">Jadilah seperti Paulus, tidak menikah demi kerajaan suga. Setiap pilihan ada tuaian. Selama motivasi hidup kita  benar, maka ada kesempatan untuk dpulihkan. Tujuan pernikahan untuk melengkapi. Kehidupan yang dipersembahkan pada Tuhan adalah persembahan yang utuh. Kalau nikah, pilih pasangan yang baik agar tidak mengganggu pekerjaan Tuhan untuk jadi CDC.</p>
GpdI agapehttp://www.blogger.com/profile/16793986777108576470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247892843396296475.post-83520255355284587952018-01-18T07:51:00.001-08:002018-01-18T07:51:51.487-08:00Kecelakaanhttps://youtu.be/ncIjYv5fcvQGpdI agapehttp://www.blogger.com/profile/16793986777108576470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247892843396296475.post-51186552922297613732017-11-29T19:32:00.001-08:002017-11-29T19:32:37.648-08:00Sepuluh hukum Tuhan cuplikan dr. group WA API Nusantara<p dir="ltr">Dari buku 60 tahun berjuang memberitakan Injil bagi Dunia</p>
<p dir="ltr">Pdt. Dr. Stephen Tong yang kami kenal<br>
Ahok menuliskan tentang Stephen Tong dari Mako Brimob 23-10-2017 selamat membaca semoga bermanfaat ✍🏼✍🏼✍🏼✝✝<br>
Pdt. Dr  Stephen Tong : merdeka 100% ( merdeka yang sesungguhnya)</p>
<p dir="ltr">Oleh Basuki Tjahaja Purnama</p>
<p dir="ltr">"Engkau harus mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." (Yohanes 8:12)</p>
<p dir="ltr">Saya lupa kapan saya pertama kali mendengar khotbah pak Tong, tetapi yang pasti saya selalu mendengar khotbah beliau di SPIK (seminar pembinaan iman Kristen) yang dulunya setiap tahun diadakan di sejumlah gedung pertemuan, mulai dari Gedung Granada di Semanggi, Manggala Wanabakti, gedung Kementerian kehutanan, hingga balai Sidang Senayan di Jakarta. <br>
Setiap tahun saya rutin mengikuti SPIK sampai tahun 1997, begitu kembali dari bulan madu (saya menikah pada September 1997), kami dari bandara langsung pergi mengikuti SPIK, dan apa yang terjadi adalah ngantuk yang luar biasa karena jetlag. Tentu kami takut untuk tertidur karena khawatir ditegur Pak Tong.<br>
Yang menarik adalah, kalau saya tidak salah ingat ingat, saat itu Pak Tong meminta Bapak J.E Sahetapy untuk memberikan kesaksian.<br>
Beliau adalah seorang ahli hukum dan tokoh Kristen yang sangat berintegritas, yang kemudian menjadi anggota DPR RI dari fraksi Pdip.<br>
Salah satu hal yang ia sampaikan adalah mengapa orang Tionghoa selalu hanya dijadikan wakil dan bendahara dalam organisasi, padahal kemampuan mereka layak untuk menjadi ketua, atau bahkan ketua umum. Lalu ia berkata jikalau<br>
Pak Tong masuk ke politik dan pemerintahan, akan menjadi seorang pejabat yang hebat.<br>
Saat itu terlintas dalam pikiran saya akan hal ini, saya berharap suatu hari saya akan dipanggil pak Tong naik ke atas mimbar untuk memberi kesaksian tentang politik dan pemerintahan, bukan dipanggil naik untuk dimarahin.<br>
Saya merasakan betapa pengajaran dan pemahaman Pak Tong begitu luar biasa, dan dia selalu menyebut Calvin, Calvinis atau reformed. Lalu saya berpikir untuk bergabung ke dalam gereja Pak Tong, tetapi seperti biasa, Pak Tong selalu berkata, "Kalian sudah mengikuti seminar, sekarang silahkan kembali ke gereja kalian masing-masing."</p>
<p dir="ltr">Saya mulai ikut kelas-kelas pelatihan dan menjadi anggota toko buku Momentum, waktu itu masih berada di Jl. Tanah Abang 3, Jakarta Pusat. Saya banyak dipengaruhi oleh khotbah-khotbah Pak Tong bukan hanya tentang firman Tuhan, tetapi juga tentang sejarah dunia dan bangsa-bangsa, sehingga membuat kita bisa mengerti dan melihat bahwa sejarah berada di dalam kuasa tangan Tuhan.<br>
Buku Calvin di Ranah Publik yang di perkenalkan Pak Tong kepada saya, yang lalu saya beli di toko buku Momentum sangat memengaruhi saya dalam mendukung dan menjalankan sistem Jaminan Sosial Nasional yang ada di dalam UU No 40 tahun 2004, selama saya di Belitung Timur dan menjadi anggota DPRD, setiap malam saya menonton sesi kuliah Pak Tong melalui Vcd/Dvd, dan salah satu bahan kuliah yang saya beli cukup banyak untuk saya bagi-bagikan kepada beberapa orang adalah Filsafat Asia. <br>
Dalam kuliah itu, saya paling ingat Pak Tong bercerita bahwa di zaman Tiongkok Kuno ada  raja yang hebat ketika terjadi suksesi, Ia menyerahkan takhtanya kepada orang yang paling pintar dan bijak, bukan kepada keturunannya. Dan mereka yang mau menjadi pejabat harus melalui ujian dari tingkat desa sampai ke tingkat tinggi di ibu kota (bahkan meja ujian dibuat dengan dinding depan, kiri dan kanan untuk menghindari nyontek) <br>
Pak Tong juga bercerita tentang seorang rakyat biasa yang diangkat menjadi raja karena berhasil mengatasi banjir sungai kuning dengan sangat cerdas. Tetapi di kemudian hari atas desakan kehendak rakyat memaksa raja yang berjasa mengatasi banjir itu untuk menjadikan anaknya yang kurang pintar dan kurang bijak menjadi raja, dan setelah anaknya yang kurang pintar dan tidak bijak ini menjadi raja, semua orang pintar dan bijak dibunuhnya. Itulah demokrasi, jika rakyat memilih tetapi tidak mengerti memilih.<br>
Masih banyak kisah-kisah kebijaksanaan Tionghoa lainnya yang Pak Tong ceritakan, termasuk cerita tentang Mao Zedong yang merasa sangat pintar karena tanpa memakai peluru bisa membunuh burung-burung hama yang merusak tanaman padi, caranya dengan suara dari alat-alat dapur menakut-nakuti burung-burung itu sampai semua burung itu terbang kecapean dan mati. Tetapi tetap saja mereka gagal panen, karena banyaknya hama dan ulat yang dengan bebasnya menyerang padi karena tidak ada burung pemangsa. Pak Tong selalu menyatakan bahwa tidak ada orang yang mampu melawan hikmat Tuhan, Pak Tong juga suka menantang bahwa tidak ada negara yang tidak dipengaruhi iman Kristen yang sanggup menciptakan sesuatu yang sangat berkualitas baik. Contohnya jam tangan yang terbaik itu dibuat di Jenewa, kota yang dipengaruhi oleh John Calvin.<br>
Bandingkan dengan Perancis yang hanya bisa menciptakan fashion saja. Alasannya karena orang-orang Calvinis mengerti Kolose 3:23, "Apapun juga yang kamu perbuat, Perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."<br>
Masih ada banyak cerita lain yang Pak Tong sampaikan, selain itu dia juga banyak bercerita tentang lukisan, arsitektur dan budaya, dan musik klasik yang bermutu.<br>
Semua itu memengaruhi saya untuk mendengarkan lagu-lagu klasik dan berpikir kalau ke luar negeri saya akan mengunjungi museum dan art centre/gallery yang Pak Tong sebutkan itu. <br>
Saya juga bersyukur Pak Tong mengajak saya untuk melihat koleksi lukisan dan karya seni lain di museum yang Ia dirikan di gereja GRRI Kemayoran, termasuk mengunjungi concert hall terbaik di Jakarta yang Pak Tong rancang sendiri. Pak Tong adalah seorang yang sangat lengkap. Saya  bersyukur kepada Tuhan boleh hidup sezaman dengan Pak Tong, dan bisa berbicara langsung dengan dia dan mendengar pengajaran dari mulut beliau.<br>
Beliau adalah seorang yang sangat teguh mempertahankan prinsip-prinsip firman Tuhan, berani mengkritik ketidakadilan dan sangat rajin mengajarkan hikmat dan pengetahuan yang sangat berharga. Saya setuju dengan perkataan Pak Christianto Wibisono, setiap seminar Pak Tong seharusnya dihargai sekurang-kurangnya US$300 karena mutu dan pengetahuan dia yang lengkap. Sangat disayangkan jika kita tidak mau menerima dan memanfaatkan pengajaran beliau yang masih Tuhan beri kesehatan dan kesempatan untuk berkhotbah.<br>
Ketika membaca buku-buku beliau, yang memang ditulis dari khotbah-khotbah beliau,rasanya seperti mendengarkan khotbah beliau secara langsung. Banyak orang bertanya kepada saya, "Siapa yang mempengaruhi kamu dalam berpikir secara Kristen?" Saya jawab, "Tuhan Yesus." Lalu mereka mengoreksi pertanyaannya, "Maksud kami, siapa orang yang paling memengaruhi kamu?"<br>
Maka saya katakan, "Itu adalah Pak Tong." Hampir semua buku beliau sudah saya baca, termasuk kaset-kaset seri khotbahnya, terutama ketika saya lepas jabatan Bupati dan gagal jadi Gubernur Babel. Ketika itu tahun 2007-2008, saya sempat bekerja hingga ke Pemalang dan Tegal, Jawa Tengah, dan biasa naik mobil sekitar 8-10 jam dari Jakarta ke Pemalang waktu itu. Sepanjang perjalanan saya mendengarkan kaset khotbah Pak Tong.<br>
Saya bersyukur sekarang setelah gagal menjadi Gubernur DKI untuk periode kedua, dan ditahan di Mako Brimob, saya dikasih buku yang bukan hanya dicetak secara cantik tetapi juga kuat jahitan hardcover-nya, Judulnya Sepuluh Hukum Allah. Saya sungguh bersyukur atas pemberian buku ini dari pimpinan Momentum sendiri, yang diajak oleh Pdt. Benyamin F. Intan untuk mengunjungi saya. Kalau kita mau menghubungkan pengaruh firman Tuhan dengan kemajuan sebuah negara, Pak Tong adalah pakarnya, dan kita bisa memperdebatkan semua yang ia sampaikan dan dia akan memberikan bukti-bukti dari sejarah dunia.<br>
Bagi saya Pak Tong adalah seorang super jenius dan menjadi orang yang akan selalu saya dengarkan dan baca tulisan-tulisannya. Saya bukan mau mempromosikan buku Sepuluh Hukum Allah yang sedang saya baca, tetapi saya mau cerita sedikit agar saudara menjadi tertarik, atau tepatnya wajib ikut membaca buku ini. Saya suka pilihan kata yang disampaikan Pak Tong dalam setiap khotbah-khotbah beliau, dan tentunya juga dalam buku-buku yang mengambil dari khotbah-khotbah tersebut. Misalnya beliau menggunakan istilah "manusia dengan kepribadian dan karakter yang agung." Tujuan Allah memberikan Sepuluh Hukum Allah adalah untuk mendidik, melatih, dan setia menegakkan hidup kita menjadi manusia dengan kepribadian dan karakter yang agung.<br>
Pak Tong suka membandingkan ajaran-ajaran para filsuf dengan ajaran Tuhan Yesus. Respons terhadap wahyu umum dan wahyu khusus jelas sangat berbeda. Misalnya Konfusius hanya mengatakan, "Berbakti pada orang tua adalah dasar moralitas bagi setiap orang."<br>
Di dalam konsep kekristenan yang diajarkan oleh Pak Tong, firman Tuhan jelas sangat berbeda karena jauh lebih lengkap. Moral adalah kekuatan sebuah negara. Negara akan mempunyai masa depan yang baik jika anak-anak dari kecil sudah diajar untuk mengenal dan mengamalkan moral,yang tidak lain adalah perintah Tuhan ( Sepuluh Hukum Allah). Jadi jelas bahwa dasar moralitas adalah Tuhan, yang memberikan perintah kepada kita untuk "hormati ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu"<br>
Pak Tong menolong saya belajar banyak tentang filsafat dunia dari khotbah-khotbah beliau, dan di dalam tahanan ini, saya punya waktu untuk lebih banyak belajar dan membaca. Saya sedang menyiapkan tentang buku kebijakan-kebijakan saya yang sangat dipengaruhi oleh teologi Calvinis yang diajarkan oleh Pak Tong. Saya suka mengutip dan mengingat kalimat-kalimat yang digunakan Pak Tong, agar dalam membuat kebijakan bisa sejalan dengan kebenaran firman Tuhan.<br>
Ajaran-ajaran Konfusius juga sering saya sampaikan  kepada staf dan saat kampanye. Kebijakan Kartu Jakarta Pintar (atau istilahnya jaminan pendidikan) dipengaruhi oleh kuliah Filsafat Asia Pak Tong. Empat kata, "semua anak harus sekolah", didasarkan pada prinsip bahwa pendidikan tidak boleh ada pengotakan atau diskriminasi. Saya memperluas prinsip ini hingga mencakup hak kesehatan dan perumahan yang juga tidak boleh ada diskriminasi.<br>
Kalau mau bawahnya lurus, harus pilih kepala yang lurus, ini prinsip yang disampaikan oleh Pak Tong. "Kalau kepalanya lurus maka bawahnya tidak berani tidak lurus."<br>
Orang yang dikuasai oleh Roh Allah akan mengerjakan tugas mereka dengan teliti dan setia, juga dengan kebijaksanaan yang lebih tinggi daripada manusia biasa, ini adalah contoh yang Pak Tong selalu sampaikan. Sebelum kita dipakai Tuhan, pasti ada proses dan waktu pelatihan. Saya bersyukur atas pelatihan pada tahun 1991,ketika saya harus berada di Belitung untuk mengurus bisnis papa saya yang hampir bangkrut. Itulah pertama kali saya merasakan ada dialog dalam pikiran dengan semua firman Tuhan yang pernah kudengar, ada waktu untuk membaca firman Tuhan, menaikkan pujian lagu-lagu himne, dan kemudian saya melayani di umum, di gereja, bisnis dan politik, sampai masuk ke sini di tahun 2017. Sekarang saya sedang dilatih dan disiapkan untuk melayani fase kedua hidup saya.<br>
Saya bersyukur di sini saya bukan hanya dilengkapi oleh Alkitab, tetapi juga setelah Alkitab, saya punya buku Sepuluh Hukum Allah yang ditulis oleh Pak Tong. Saya sungguh bersyukur atas bahan pelatihan/persiapan Tuhan sediakan bagi saya. Kerajaan Sorga, kerajaan Kasihilah yang akan bertahan selamanya, dan bukan kerajaan-kerajaan di dunia ini. Karena itu, manusia yang paling bahagia adalah manusia yang memiliki misi Allah, yang melayani dan menyelamatkan banyak jiwa. Bila kita memiliki panggilan di dunia politik, kita wajib mengerti kebijakan theology Calvin di ranah publik, bila kita mau belajar banyak soal budaya, musik, arsitektur, filsafat dan kebenaran firman Tuhan, dan theology Calvin, ya belajarlah sama Pak Tong, termasuk belajar untuk menjadi politisi dan pejabat yang benar. Banyak budaya dunia yang punah dan tinggal nama, dan Pak Tong menyampaikan bahwa, berdasarkan penelitian, itu terjadi karena runtuhnya moralitas. Tetapi mengapa Tiongkok bisa bertahan? Saya suka jawaban Pak Tong. Beliau mengatakan, "Di Tiongkok ada filsafat yang menekankan relasi antara manusia dan manusia dengan tuntutan moral yang tinggi sekali. Itu sebabnya Tuhan mengizinkan kebudayaan kebudayaan Tiongkok terus ada. Saya yakin di abad modern ini Tuhan akan memakai Tiongkok menjadi alat-Nya untuk menyaksikan tentang iman Kristen."<br>
Pak Tong seperti seorang ahli tata negara jika berbicara tentang hukum, misalnya dia berkata," Negara bisa disebut negara, dan kerajaan disebut kerajaan, adalah jika hukum dan etika menjadi elemen utama dalam pembentukannya."<br>
Saya yakin banyak orang yang mengaku dan bergelar ahli hukum dan ahli tata negara sendirinya tidak mengerti apa itu hukum dan etika. Pak Tong membuktikan dari sejarah dunia. Mengapa Inggris yang kecil bisa pernah memiliki kekuasaan yang begitu besar di dunia dan bahasanya dijadikan bahasa dunia? Karena waktu itu Inggris menjalankan hukum lebih mahir daripada negara lain.<br>
Magna Carta ditemukan bukan oleh kebudayaan lain, tetapi terlebih dahulu ditemukan oleh orang Inggris berdasarkan pengertian Kitab Suci. Pak Tong menegaskan, "Kitab Suci harus menjadi jiwa dari seluruh kebudayaan dunia, dan jiwa demikianlah yang menjadikan manusia itu manusia, yaitu manusia yang dicipta menurut peta teladan Allah dan yang kepadanya Allah memberikan firman-Nya."<br>
Cerita dan tulisan di atas saya sampaikan untuk menjelaskan bagaimana khotbah dan tulisan Pak Tong telah mengajar saya dan memengaruhi cara berpikir saya untuk dituntun oleh kebenaran firman Tuhan. Pak Tong melakukan ini melalui konsep tata negara, hukum, etika, budaya, arsitektur, dan sejarah dunia yang ia sampaikan di setiap khotbah dan seminarnya. Pak Tong juga menegaskan alasan mengapa negara yang berdasarkan firman Tuhan akan berlaku adil, karena di dalam kekristenan, keadilan merupakan sifat ilahi dan ajaran Alkitab yang mendasar. Pelayanan kita dasarnya adalah kasih dan keadilan. Menjadi pejabat pun konsepnya ialah melayani dengan motivasi kasih dan keadilan. Yang membuat aturan perundangan ialah untuk membebaskan rakyat dan mendidiknya mengerti kebenaran.<br>
Saya akan beri contoh lagi tentang bagaimana Pak Tong begitu menguasai soal negara dan politik, sampai jenis arsitektur yang dipilih suatu negara pun Pak Tong mengerti. Contohnya, Amerika memilih arsitektur Gerika kuno karena mereka ingin menyatakan bahwa rakyat harus dihormati.<br>
Demokrasi dimulai di Athena (nah, kita jadi belajar tentang sejarah demokrasi dari Pak Tong kan?), maka memilih arsitektur ini sebagi simbol. Ketika membaca buku Pak Tong atau mendengar khotbahnya saya merasa sangat beruntung, karena saat membaca satu buku beliau, ada banyak pengetahuan lain yang juga didapat. Dengan belajar dari Pak Tong, kita menjadi pintar kalau sedang jalan-jalan ke luar negeri dan melihat arsitektur gedung-gedung pemerintah di dunia.<br>
Pak Tong selalu mengatakan, "Theologi Reformed bukan sembarang theologi. Theologi Reformed membuat manusia mengerti etika dengan benar, karena Theologi Reformed mengajak kita kembali kepada firman Tuhan yang menuntut manusia untuk mengenal Allah terlebih dahulu baru mengenal diri. Kita sedang hidup di hadapan Allah ( coram Deo) dan Allah sedang melihat kita sekarang ini."<br>
Prinsip Theologi Reformed-lah yang mempengaruhi saya dalam berpolitik dan menjalankan panggilan saya sebagai politisi yang melayani publik/rakyat di jabatan publik, dan orang yang paling memengaruhi saya dan mengajar saya tentang Theologi Reformed secara konsisten adalah Pak Tong.<br>
Selamat melayani terus Pak Tong, senantiasa bersukacita dan sehat serta panjang umur. Semua ajaran Pak Tong baik yang sudah dibukakan maupun yang sudah disimpan dalam bentuk digital akan menjadi bahan penting untuk generasi akan datang. Tuhan memberkati dan melindungi Pak Tong dan kita semua yang ingin nama Tuhan dimuliakan, dan banyak kaum papa dan yang miskin("the poor and the needy") mendapatkan kabar baik.</p>
<p dir="ltr">                         Salam BTP (Ahok)<br>
                Mako Brimob, 23-10-2017</p>
GpdI agapehttp://www.blogger.com/profile/16793986777108576470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247892843396296475.post-19409326048878607672017-11-14T16:23:00.001-08:002017-11-14T16:23:20.052-08:00Mulai pudar ... Amanat agung<p dir="ltr">*Kita perlu Tahu ...???*</p>
<p dir="ltr">Dari Penelitian lembaga2 misi yang diungkap dalam world conference of evangelism, bhw:<br>
1) saksi yehuwa; 98% pengikutnya terlibat aktif bersaksi door to door, mulai remaja hingga kakek-nenek.<br>
2) mormon mewajibkan semua kaum mudanya untuk terjun keladang misi didunia ke-3 minimal 2 tahun, mereka sangat antusias bahkan banyak yang dengan biayai sendiri-self support, dan orang tua sangat bangga anaknya terjun ke ladang misi mormon. <br>
Setelahnya mereka kemudian bekerja, menjadi pengusaha sukses dan jadi pendukung dana gerakan misi mormon; hampir 100% penduduk Utah-US adalah umat mormon.<br>
3) sdr sepupu..., dapat lihat dari militansi pergerakannya disemua negara didunia.</p>
<p dir="ltr">*Ketiga-nya adalah siar agama berbasis umat/jemaat.*<br>
*Bagaimana dengan kekristenan???*<br>
Masih berbasis gerakan rohaniwan, sementara umatnya/jemaat masih 6D: datang, duduk, diam, dengar, doa dan dana (kolekte); belum tersentuh kewajiban (melaksanakan perintah-amanat Tuhan) dalam penginjilan, sedang para gembala dan pengerjanya terjebak persaingan antar denominasi sehingga kurang memperhatikan perkembangan agama2 lain didunia.</p>
<p dir="ltr">Penelitian lembaga misi ini menunjukkan terjadi penurunan prosentase (%) umat kristen didunia yang saat ini hanya 33% dari total penduduk dunia, padahal era dekade '80 an sempat di hampir 60%.<br>
Semua karena gereja kurang terbeban dengan Amanat Agung - penginjilan. <br>
Tak heran gereja Tuhan disebut "Sleep in the Light"; raksasa tidur yang harus dibangunkan kembali, sebelum semuanya terlambat.</p>
<p dir="ltr">Misi Keselamatan begitu penting, sehingga jadi prioritas utama Tuhan, IA rela mengorbankan Putra Tunggalnya untuk keselamatan dunia. <br>
Bapa hanya punya satu Anak/Putra tunggal dan Dia utus kedunia bukan jadi 'raja', tetapi dijadikan misionaris, mencari dan menyelamatkan yang hilang dan mendirikan Jemaat/Gereja Tuhan.<br>
Jadi Gereja/jemaat ada karena misi (misi Putra tunggal Bapa), dan juga gereja ada untuk misi, karena gereja itu sendiri adalah misi ! <br>
_Reinhard Bonnke_ mengatakan, "gereja yang tidak mencari jiwa2 terhilang adalah gereja yang terhilang, orang kristen yang tidak berbeban mencari jiwa2 terhilang adalah orang kristen yang terhilang".</p>
<p dir="ltr">The mark of great church is not its seating capacity, but is sending capacity ! <br>
~Mike Stachura.<br>
Tanda dari gereja besar bukanlah dari kapasitas tempat duduknya, namun dari kapasitas (berapa banyak) mengutus utusan injil-nya ! <br>
~Mike Stachura</p>
<p dir="ltr">Gereja sudah membuktikan iman besar-nya dalam membangun gedung ibadah dan berbagai aset mega-church spektakuler, besar-megah-mewah; tapi masih belum/lupa menunjukkan iman besar-nya dalam membangun kerajaan-Nya dengan melaksanakan Amanat-Agung.<br>
Jim Eliott seorang evangelist yang mati martir dipedalaman Nikaragua, menyatakan bahwa "Pada akhirnya hanya ada 2 kelompok murid Tuhan Yesus;<br>
*kelompok pertama* adalah ~*yang sibuk berteori, membahas, memperdebatkan, menelaah...*~ Amanat Agung...; sedangkan <br>
*kelompok kedua* adalah *yang menjalankan dan menghidupi Amanat Agung itu !*</p>
<p dir="ltr">Mari renungkan dengan jujur..., ada diposisi kelompok mana kita berada !<br>
Amanat Agung adalah amanat bagi semua orang percaya termasuk kita tak terkecuali !<br>
"Kalau bisa pergilah keladang misi, kalau tak bisa pergi utuslah yang mau dan bisa pergi sebagai partner/penyandang dananya, kalau memang tidak ada tenaga dan dana, setidaknya masih bisa kontribusi dalam doa; sehingga dengan demikian setiap orang percaya semua terlibat melaksanakan Amanat Agung-Nya". ~. <u>Jbu</u></p>
GpdI agapehttp://www.blogger.com/profile/16793986777108576470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247892843396296475.post-35993198919057633182017-11-11T16:11:00.001-08:002017-11-11T16:11:37.924-08:00Catatan 2 ps Freddy S<p dir="ltr">🎯 *CATATAN (02) Ps. Freddy Situmorang ketika mengikuti Dallas Global Proclamation Academy (Dallas GPA) 2017*. <br>
_(diselenggarakan oleh RREACH dan Dallas Theological Seminary, 3-24 Juni 2017 di Dallas Texas USA)_ :<br></p>
<p dir="ltr">*Prof. Ramesh Richard, Ph.D, Th.D :*<br></p>
<p dir="ltr">(Connection) Hubungan adalah kebutuhan dasar manusia, Teknologi hanya membantunya. - RR</p>
<p dir="ltr">*3 Tujuan Gpro untuk Pastoral Trainer :*<br>
Connecting/ Menghubungkan.<br>
Uniting/ Menyatukan.<br>
Strengthtening/ Menguatkan.<br></p>
<p dir="ltr">*3 Area yang akan mendukung/ Membentuk Leadership para Gembala/ Pdt yang SEHAT :*</p>
<p dir="ltr">1.	*Preach Biblically* : Effective Preaching. Banyak gembala yang tidak siap khotbah di hari Minggu, Tidak tahu mau khotbah apa, kesulitan menentukan Thema, dan berbagai tantangan lainnya. bayangkan naik pesawat terbang dengan Pilot yang tidak terlatih dengan baik, demikian juga saat ini ada banyak para Pdt yang tidak terlatih dengan baik untuk melakukan tugasnya dalam pelayanan Pastoral.<br></p>
<p dir="ltr">2.	*Think Biblically* : Theological Discernment. Firman Tuhan bukanlah untuk menyampaikan apapun yang engkau inginkan melainkan apa yang Allah sampaikan.</p>
<p dir="ltr">3.	*Live Biblically* : Biblical Spirituality. Karakter anda adalah Integritas anda. Musuh nomor 1 dalam kesibukan pelayanan adalah kehilangan waktu saat Teduh Pribadi.<br><br></p>
<p dir="ltr">*3 hal diatas ini akan memberikan Kontribusi bagi kepemimpinan anda, ini adalah Pondasi dasar, akan memberikan Pengaruh dan Membentuk Kepemimpinanmu*</p>
<p dir="ltr">*“GPro Academy” BUKANLAH* : seminar Leadership, Konser Doa, Konser Pujian Penyembahan, Pertemuan Misi, ataupun pengembangan Cell Group, dll. tetapi ini adalah _Akademi yang berfokus kepada 3 area yang spesifik diatas yaitu Preach Biblically-Think Biblically-Live Biblically_.<br></p>
<p dir="ltr">Anda terpilih bergabung dengan GPA, untuk berfungsi sebagai : <br>
o	*Central Connectors* : Sebagai Jembatan/ Penghubung orang-orang & Lembaga-lembaga.<br>
o	*Boundary Spanners* : Denominational, Age, Cultural, National, Intellectual, Social, Color/Racial, Economic<br>
o	*Information Brokers :* senang membagi Informasi dan mengolahnya sesuai konteks dinegara masing-masing tanpa kehilangan DNA materi GPRo.<br></p>
<p dir="ltr">*Apa perbedaan Teaching and Preaching ?* <br>
Tidak ada perbedaan secara teknik antara Teaching and Preaching, tetapi secara fungsional ada sedikit perbedaan, yaitu : </p>
<p dir="ltr">Preaching : Motivation lebih banyak dibandingkan Instruction</p>
<p dir="ltr">Teaching : Instruction lebih banyak dibandingkan Motivation<br><br></p>
<p dir="ltr">*Tidak ada khotbah yang sempurna*, tetapi ada khotbah yang baik dan tidak baik, *Anda harus mempersiapkan bahan Khotbah anda dengan baik dan matang*, Jemaat akan merasakan bila anda sungguh-sungguh telah mempersiapkan khotbah anda.<br></p>
<p dir="ltr">*2 Persiapan untuk Berkhotbah :* <br>
*1. Mechanics* : Fokus utama GPA adalah Konstruksi Mekanik untuk berkhotbah (Menyusun Khotbah secara Teknis melalui langkah-langkah yang diajarkan dikelas)</p>
<p dir="ltr">*2. Dynamics* : Dasarnya secara Spiritual (Roh), mengenal Jesus secara Pribadi dan telah Lahir Baru, intim dalam saat teduh yang konsisten, dll. (tidak dibahas terlalu dalam di GPA)<br></p>
<p dir="ltr">*Target Gpro Academy* agar setiap peserta Memiliki Metode Dasar untuk menyusun bahan Berkhotbah yang dapat diaplikasikan dan diajarkan kepada berbagai latar belakang Pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga Pendidikan strata 3. *Anda bertanggung jawab untuk mempersiapkan Khotbah yang baik apapun latar belakang pendidikan saudara, Jemaat harus mendapatkan pengajaran yang Sehat dan Alkitabiah*.<br><br></p>
<p dir="ltr">*Scripture Sculpture : Alkitab dibuat oleh Allah, Sermon adalah apa yang kita buat dari Firman Allah yang Allah telah buat. Jangan Pernah berpikir bahwa saudara yang menulis Alkitab, walaupun saudara menerima Pewahyuan apapun, saudara tidak menulis Alkitab, tapi Allah*.</p>
<p dir="ltr">Saudara membuat Sermon dengan membuat “Sculpture” (ukiran) berdasarkan campuran beberapa sumber, yaitu : Hubungan Pribadi saudara dengan Allah, Talenta yang diberikan oleh Allah kepadamu, pengalaman yang engkau miliki, Pendidikan yang pernah engkau tempuh. Jadi Alkitab adalah Allah yang membuatnya, tetapi Sermon engkau yang membuatnya sendiri berdasarkan apa yang telah Allah buat.<br></p>
<p dir="ltr">*Ada 2 macam Ekposisi : Ekposisi Topik (Topical Preaching) dan Ekposisi Tektual (Tekstual Preaching)*.</p>
<p dir="ltr">1.	*Topical Preaching* : Pilih Topik, Lalu Pilih Ayatnya. saudara harus bertobat bila melakukan ini, karena ini berarti anda dapat memilih suka-sukanya ayat sesuai keinginan saudara dan menempatkannya sesukanya.<br>
2.	*Textual Preaching* : Bukan saudara yang memilih Topik tetapi Text ayat yang memilihkan Topik untuk saudara khotbahkan. Taatlah dan sampaikanlah apa yang dikatakan oleh Text.<br></p>
<p dir="ltr">Pada kenyataannya banyak orang menggunakan Topical Preaching karena lebih disukai dan lebih Populer untuk menjawab keperluan jemaat.</p>
<p dir="ltr">*Topical Preaching* bagaikan Vitamin yang hanya berfungsi untuk menolong bagian tertentu dalam tubuh, tidak berguna secara menyeluruh. Dapat digunakan bila hanya benar-benar diperlukan untuk sementara saja.</p>
<p dir="ltr">*Textual Preaching* bagaikan sesuatu yang menyehatkan tubuh secara menyeluruh, sangat Menyehatkan dan berguna bagi semua bagian Tubuh. Digunakan untuk kesehatan jemaat secara jangka panjang. Jemaat akan Bertumbuh dengan belajar Tunduk dan taat pada apa yang dikatakan Text. <br>
Text Mengontrol topik yang akan engkau pilih. Engkau berdiri diatas Text.<br></p>
<p dir="ltr">*Bagaimana cara menyusun Khotbah Ekpository (Textual Preaching) ?* </p>
<p dir="ltr">ada Materi dan pelatihan Khusus yang telah diajarkan oleh Ramesh selama 3 Minggu kepada kami Alumni Dallas GPA 2017. kami diajarkan, dibimbing, dikoreksi, ditanya, diberikan tugas PR, beberapa kali latihan bahkan hingga 1 hari menjelang kelulusan masih harus mengumpulkan tugas, kemudian kami dinyatakan telah selesai dan diberikan sertifikat oleh Ramesh pada acara kelulusan kami.</p>
<p dir="ltr">*kini kami dipercayakan untuk mengajarkan Metodanya ini kepada sebanyak mungkin Pdt/ gembala/ Pengkhotbah di negara masing-masing bahkan keseluruh dunia*. Metoda ini memiliki 7 langkah besar yang hanya akan efektif disampaikan bila dilakukan dalam pelatihan secara langsung.</p>
<p dir="ltr">Silahkan Hubungi saya bila memerlukan Info mengenai hal ini. </p>
<p dir="ltr">_Tulisan saya ini masih bersambung (dengan topik dan materi lainnya secara garis besar saja)_</p>
<p dir="ltr">_*Bagi Pertumbuhan Gereja yang Sehat dan Kesatuan Tubuh Kristus diseluruh Dunia, Soli Deo Gloria !*_<br></p>
<p dir="ltr">_*Freddy Situmorang*_ <br>
_08129694314_</p>
GpdI agapehttp://www.blogger.com/profile/16793986777108576470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247892843396296475.post-68415829113128662252017-11-11T16:09:00.001-08:002017-11-11T16:09:47.740-08:00Catatan I Ps.Freddy S<p dir="ltr">🎯 *CATATAN (01) </p>
<p dir="ltr">Ps. Freddy Situmorang 🇮🇩 ketika mengikuti Dallas Global Proclamation Academy (Dallas GPA) 2017*. <br>
_(diselenggarakan oleh RREACH dan Dallas Theological Seminary, 3-24 Juni 2017 di Dallas Texas USA 🇺🇸)_  :</p>
<p dir="ltr">*Prof. Ramesh Richard, Ph.D, Th.D :*</p>
<p dir="ltr">*“Gospel is not good news if too late”*<br>
“Injil bukanlah Kabar Baik bila terlambat disampaikan”<br>
-- Ramesh Richard</p>
<p dir="ltr">Hingga saat ini ada 1200 STT yang sudah terakreditasi diseluruh dunia dengan standar yang berbeda-beda.</p>
<p dir="ltr">1. *World of People : 7,4 Milyar orang*. Peluang dan Kesempatan yang besar untuk dijangkau dengan Injil. Perlunya Strategi secara Global, dalam hal ini GPro sangat diperlukan.</p>
<p dir="ltr">2. *World of Christian : 2,3 Milyar orang Percaya*.<br>
Ada pertambahan 50.000 orang Percaya baru/hari, artinya kita memerlukan 1000 Gembala/hari untuk mengimbangi pertumbuhan orang percaya baru tersebut agar mereka dapat digembalakan dengan Baik.</p>
<p dir="ltr">3. *World of Church : hingga tahun 2020 akan ada 4.000.000 Komunitas Orang Percaya baru dalam berbagai bentuk Besar dan kecil*.  Sebanyak 70% diantaranya akan dapat Gagal didalam tahun pertamanya karena berbagai faktor penyebab, untuk itu perlu dilatih dan diperlengkapi.</p>
<p dir="ltr">4. *World of Pastoral Leaders : 2,3 Juta pemimpin*.  hanya sebanyak 5% yang telah terlatih dengan baik, untuk itu diperlukan Pelatihan yang lebih baik kepada lebih banyak Gembala.</p>
<p dir="ltr">Ada 2 Jenis Pelatihan Pastoral, yaitu  : *Formal dan Non Formal*.</p>
<p dir="ltr">_Untuk Menjawab Kebutuhan tersebut diatas maka diadakanlah_  *Dallas Global Proclamation Academy*.</p>
<p dir="ltr">*”Dallas GPA”*  adalah bentuk perpaduan pelatihan *KECEPATAN TINGGI*  “Non Formal”  dengan memiliki *KUALITAS*  Pelatihan “Formal”, Bahkan merupakan  _yang terbaik diDunia_.</p>
<p dir="ltr">*4 Level Pelatihan Pastoral GPro :*</p>
<p dir="ltr">1. *Luxury = Dallas GPA*,  selama 21/22 Malam/hari. Hanya dilakukan di Dallas Texas USA.</p>
<p dir="ltr">2. *Premium = National GPA*,  selama 9/10 Malam/hari, akan dilaksanakan dinegara Masing-masing secara Nasional dengan jumlah peserta 35 orang/angkatan.</p>
<p dir="ltr">3. *Affordable = GPro Congress*.  (Misalnya Gpro Congress di Bangkok dan di Medan). Dilakukan secara Regional atau Nasional.</p>
<p dir="ltr">4. *Mass Market = Seminar & Pelatihan*.  (Misalnya yang dilakukan secara lokal/ Sinodal)</p>
<p dir="ltr">*Hasil yang ingin dicapai “GPro Commision” hingga tahun 2020 adalah = Menghubungkan, Menyatukan dan menguatkan sebanyak 100.000 para Gembala dan 20.000 Pelatih Gembala diseluruh Dunia.*</p>
<p dir="ltr">*“Tidak ada profesi apapun yang berhubungan dengan banyak orang secara terus menerus selain Gembala”*  <br>
–  _Ramesh Richard_</p>
<p dir="ltr">“So much to be done by so few for so many with so little with such a short time” <br>
-  _Ramesh Richard Dad's_</p>
GpdI agapehttp://www.blogger.com/profile/16793986777108576470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247892843396296475.post-63257024533980957012017-11-11T16:01:00.001-08:002017-11-11T16:01:19.535-08:00Kekuatan Allah ada dlm kita<p dir="ltr"> *Bayangkan Kekuatan Allah yang tak terbatas ada dalam hidupmu dan Langkahmu*. _*Engkau akan dapat melakukan apa saja sesuai kehendakNya, jauh melebihi dari segala apa yang pernah engkau bayangkan sebelumnya, tidak ada yang mustahil bagi Allah*_. </p>
<p dir="ltr">Segala kuasa disurga dan dibumi telah diberikan oleh Allah Bapa kepada Yesus Kristus, lalu Yesus Kristus memberikan perintah Agung (Amanat Agung) bagi seluruh murid-muridNya dan Yesus berjanji bahwa IA akan menyertai kita hingga kesudahan akhir jaman dalam mengerjakan kehendakNya. <br>
(Matius 28:18-20)</p>
<p dir="ltr">_ada Otoritas dan Kuasa Allah yang menyertai para "Duta Besar" nya Allah, ya kuasa dan otoritas Allah akan menyertaimu_</p>
<p dir="ltr">*Roh Kuduslah yang memampukanmu mengerjakan segala Misi dan kehendak Allah dalam hidupmu*</p>
<p dir="ltr">Teruslah lakukan tugas Pelayananmu didunia ini dengan setia dan tak Gentar terhadap apapun, Jaminan Penyertaan Nya adalah Pasti dan Mutlak, mari terus bekerja. </p>
<p dir="ltr">Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: *Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.*🔥🔥<br>
Zakharia 4:6 (TB)</p>
GpdI agapehttp://www.blogger.com/profile/16793986777108576470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247892843396296475.post-90212869226582103182017-06-18T05:35:00.001-07:002017-06-18T05:35:11.742-07:00Kepemimpinan<p dir="ltr">ENAM GAYA KEPEMIMPINAN<br>
“He taketh away the heart of the chief of the people of the earth, and causeth them to wander in a wilderness where there is no way”<br>
Kepemimpinan Otokratis<br>
Di sebut juga kepemimpinan dictator atau direktif. Orang yang menganut pendekatan ini mengambil keputusan tanpa berkonsultasi dengan para bawahan yang harus melaksanakannya bahkan yang dipengaruhi oleh keputusan tersebut. Pemimpin menentukan apa yang harus dilakukan orang lain dan mengharapkan mereka mematuhinya. Kritik yang muncul adalah bahwa gaya ini tidak akan efektif dalam jangka panjang.<br>
Kepemimpinan Demokratis<br>
Gaya kepemimpinan ini dikenal pula dengan istilah kepemimpinan konsultatif atau consensus. Orang yang menganut pendekatan ini melibatkan para bawahan yang harus melaksanakan keputusan dalam proses pembuatannya. Sebenarnya yang membuat keputusan akhir adalah pemimpin, tetapi hanya setelah menerima masukan dan rekomendasi dari anggota tim. Kritik terhadap gaya ini menyatakan bahwa keputusan yang paling popular/disukai tidak selalu merupakan keputusan terbaik dan bahwa kepemimpinan demokratis, sesuai dengan sifatnya, cenderung menghasilkan keputusan yang disukai daripada keputusan yang tepat. Gaya ini dapat mengarah pada kompromi yang pada akhirnya memberikan hasil yang tidak diharapkan.<br>
Kepemimpinan Partisipatif<br>
Di kenal juga dengan istilah kepemimpinan terbuka, bebas atau nondirective. Orang yang menganut gaya ini hanya sedikit memegang kendali dalam proses pengambilan keputusan. Ia hanya menyajikan informasi mengenai suatu permasalahan dan memberikan kesempatan kepada anggota tim untuk mengembangkan strategi dan pemecahannya. Tugas pemimpin adalah mengarahkan tim kepada tercapainya konsensus. Asumsi yang mendasari gaya ini adalah bahwa bawahan akan lebih siap menerima tanggung jawab terhadap solusi, tujuan dan strategi dimana mereka diberdayakan untuk mengembangkannya. Kritik terhadap gaya ini menyatakan bahwa pembentukan konsensus banyak membuang waktu dan hanya berjalan bila semua orang yang terlibat memiliki komitmen terhadap kepentingan utama organisasi.<br>
Kepemimpinan berorientasi pada Tujuan<br>
Gaya ini disebut juga kepemimpinan berdasarkan hasil atau berdasarkan sasaran. Orang yang berpaham gaya ini meminta anggota tim untuk memusatkan perhatiannya hanya pada tujuan yang ada. Hanya strategi yang dapat menghasilkan kontribusi nyata dan dapat diukur dalam mencapai tujuan organisasilah yang dibahas. Pengaruh kepribadian dan faktor lainnya yang tidak berhubungan dengan tujuan organisasi tertentu diminimumkan. Kritik terhadap gaya ini menyatakan bahwa kepemimpinan ini memiliki fokus yang terlampau sempit dan seringkali berfokus pada perhatian yang keliru.<br>
Kepemimpinan Situasional<br>
Kepemimpinan bergaya ini dikenal dengan kepemimpinan tak tetap (fluid) atau kontingensi. Asumsi yang digunakan dalam gaya ini adalah bahwa tidak ada satu pun gaya kepemimpinan yang tepat bagi setiap pemimpin dalam segala kondisi. Oleh karena itu gaya kepemimpinan situasional akan menerapkan suatu gaya tertentu berdasarkan pertimbangan atas faktor-faktor seperti pemimpin, pengikut dan situasi (dalam arti struktur tugas, peta kekuasaan dan dinamika kelompok). Pakar manajemen, Mary Parker Follet menyatakan bahwa ketiga faktor tersebut merupakan variabel-variabel kritis yang saling berhubungan dan berinteraksi. Pernyataannya ini kemudian dikenal dengan istilah hukum situasi (law of situation).<br>
Kepemimpinan Kwalitas Total<br>
Gaya kepemimpinan yang ini sebenarnya adalah kepemimpinan partisipatif yang telah di up-grade ke level yang lebih tinggi. Gaya kepemimpinan ini meliputi upaya mencari masukan dari anggota/pengikut yang diberdayakan, mempertimbangkan masukan tersebut dan bertindak berdasarkan masukan itu. Penerapan gaya ini oleh seorang pemimpin, perlu didukung oleh para anggotanya, dimana mereka respek terhadapnya dan bersedia mengikutinya dengan setia. <br>
Beberapa karakteristik pemimpin bergaya kwalitas total, yakni:<br>
Bertaqwa kepada Yang Maha Kuasa,<br>
Rasa tanggung jawab yang besar,<br>
Disiplin pribadi,<br>
Bersifat jujur,<br>
Kredibilitas tinggi,<br>
Menggunakan akal sehat (common sense), bisa menentukan kapan harus bersikap fleksibel dan kapan bersikap tegas,<br>
Memiliki energi dan stamina tinggi,<br>
Memegang teguh komitmen terhadap tujuan organisasi dan terhadap pengembangan pribadi serta profesionalisme secara berkesinambungan,<br>
Setia dan tabah dalam menghadapi segala situasi sulit.<br></p>
GpdI agapehttp://www.blogger.com/profile/16793986777108576470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247892843396296475.post-76262390446840391392012-04-27T09:33:00.001-07:002012-04-27T09:33:55.142-07:00TATTOO PERMANEN DARI SUDUT PANDANG PAK<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false"
QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">PENDAHULUAN</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; tab-stops: 1.0cm 35.45pt; text-align: justify;">
<span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-tab-count: 3;"> </span>Pendidikan Agama Kristen
(PAK) adalah usaha untuk mendewasakan setiap individu terutama mahasiswa, agar
menjadi manusia yang berdiri sendiri dalam mengatasi setiap persoalan hidup yang
berlandaskan Firman Allah. Tujuan pendidikan agama Kristen untuk membawa, membimbing,
mendidik seluruh mahasiswa dalam pengenalan akan Kristus, sehingga mereka dapat
terhisap dalam karya keselamatan yang diberikan Allah melalui Yesus Kristus
yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Hal ini sesuai dengan pendapat Loyola, (dalam
Boelchle 1991: 472) yang mengatakan:</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -3.7pt;">
<span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Untuk melibatkan para warga muda khususnya dalam
latihan-latihan rohani dan intelektual yang memupuk kehidupan batiniah dan
kognitif<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk membimbing mereka
mengambil bagian dalam kebaktian Gereja, sehingga rela mentaati setiap
perintahNya dengan dampaknya yang luas dalam urusan-urusan masyarakat sampai
akhirnya mereka memenuhi alasan-alasan terakhir mengapa mereka diciptakan
Allah.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: -3.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; tab-stops: 1.0cm 35.45pt; text-align: justify;">
<span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-tab-count: 3;"> </span>Dunia
pendidikan tidak terlepas dari lingkungan sosial dimana pendidik dan peserta
didik berada, Pendidikan Agama Kristen berawal dari keluarga dimana anak itu
dilahirkan. Pendidikan Agama Kristen harus ditanamkan sejak dini kepada
generasi penerus sehingga terbentuk nilai moral yang beretika Kristiani.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.5pt;">
<span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pengaruh
globalisasi yang semakin marak, memungkinkan arus komunikasi dapat memasuki
setiap pelosok, sehingga perguliran tren dapat disimak dengan jelas. Tren
merupakan sesuatu yang harus disikapi secara cermat terutama dikalangan remaja
yang dalam masa peralihan ke usia dewasa. Dalam usia remaja kematangan
emosional belum terbentuk, mudah digoyahkan oleh pengaruh-pengaruh dari luar.
Segala informasi yang diterima termasuk tren harus melalui proses seleksi
sehingga kita tahu mana yang bermanfaat dan tidak, terutama tidak bertentangan
dengan iman Kristiani.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify;">
<i><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tattoo</span></i><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> merupakan tren yang sedang digemari dikalangan kaum muda pada
saat ini. Tren ini tidak hanya masuk dikalangan bawah tetapi kalangan menengah
ke atas, pria maupun wanita, dari para dokter hingga pengacara, artis-artis dan
tidak terkecuali kaum muda Kristen. Menurut sejarah <i>tattoo</i> selalu
dihubungkan dengan ritual yang mengerikan dan mengeluarkan darah yang
dipergunakan dalam ritual agama untuk menyelaraskan jiwa manusia dengan
kekuatan gaib agar jiwa tersebut dapat masuk ke alam baka dengan tenang.
Arti-arti spiritual yang tersembunyi dalam<i> tattoo</i> antara lain adalah
lambang perbudakan yang dipakai oleh bangsa Yunani dan Roma kepada para budak
mereka, sebagai simbol arwah-arwah leluhur, sebagai tanda pengenal sekte-sekte
tertentu dan simbol dalam ritual-ritual sex, lambang untuk mengambil bagian
dalam pesta narkoba, dan hal-hal yang berhubungan dengan pemberontakan, mistik,
kanibalisme, dan penyembahan terhadap setan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt 2.0cm right 432.0pt; text-indent: 32.7pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">Salah
satu penyebab utama kaum muda Kristen memakai <i>tattoo</i> adalah karena
mereka tidak memiliki pengetahuan tentang latar</span><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">belakang dan sejarah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>tattoo</i></span><i><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span></i><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">serta bahaya yang dapat ditimbulkan melalui <i>tattoo </i></span><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">tersebut</span><i><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">.</span></i><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"> <span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 1.0cm right 432.0pt;">
<span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Saya menulis tentang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tatto</i> karena,</span><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"> merupakan sebuah
fenomena yang banyak terjadi dan mendapat sorotan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari berbagai </span><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">kalangan</span><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">. Pada
tahun 1950, wabah penyakit Hepatitis B pernah menyebar di New York karena <i>tattoo</i>
akibatnya <i>tattoo</i> dilarang pada tahun 1961-1997. Orang yang bertato akan
menurun kesehatannya, mereka akan memiliki kemungkinan lebih besar terkena
AIDS, Hepatitis B,C, Tetanus, Syphilis, TBC, dan penyakit lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Berdasarkan penelitian yang tercatat di <i>Journal
of Pediatrics</i> tangggal 6<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Juni 2002,
seba</span><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">nyak</span><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"> 90% remaja yang mempunyai<span style="mso-spacerun: yes;">
</span><i>tattoo</i> sud<i>.</i> Di Amerika, biaya untuk membuat sebuah <i>tattoo</i>
diperkirakan sebesar US$ 45, tetapi untuk menghilangkannya diperlukan biaya
sebesar US$ 5000 dan hal tersebut tidak dapat menjadi jaminan. <i>Tattoo</i>
berhubungan erat dengan dunia gay, lesbian, dan penyimpangan sex, dan orang
yang bertato akan dipersepsi sebagai orang yang kurang menarik dan kurang
pintar. Lebih dari separuh orang yang bertato ingin menghilangkan tatonya. <i>Tattoo</i></span><i><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span></i><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">bukan sekedar seni seperti yang lazim diketahui oleh semua orang
pada saat ini, tetapi dibalik semua itu terdapat tipuan dan siasat iblis untuk
menghancurkan umat manusia khususnya kaum muda Kristen untuk dibawa kepada
kebinasaan kekal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pada tahun 1871 kerajaan Inggris
memberlakukan praktek <i>tattoo</i> kepada para tawanan perang, prajurit yang
menjadi penjahat perang, pembelot atau pemberontak mereka dicap dengan hurup
“D” <i>(Deserter)</i> atau “B.C” <i>(Bad Character)</i>.</span><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">Tahun 1867 para narapidana yang telah dicap dibuang ke
Australia. Di Jerman para Nazi mentato anggota mereka dengan tanda “SS” yang
letaknya di bawah ketiak dengan menggunakan darah dari anggotanya. Hal ini
dilakukan bukan untuk mencegah terjadinya pembelotan tetapi sebagai tanda
mistik yang menunjukkan organisasi rahasia. Para tahanan di pusat barak-barak
ditato pada lengan bagian bawah dengan alasan untuk tujuan administrasi, tetapi
hal ini merupakan suatu penghinaan terhadap mereka. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Iraq merupakan negara yang menerapkan <i>tattoo</i>
sebagai penghukuman, pada tahun 1994 Saddam Hussein mengumumkan sembilan
peraturan dengan spesifikasi para pemberontak, kriminal dan orang yang menolak
harus mendapat <i>tattoo</i> silang “X” di dahi mereka. Para kriminal merupakan
subjek dari bentuk penghukuman primitif ini. Pada tahun 1994 Amnesti
Internasional menyiarkan gambar pria yang mengalami amputasi dan <i>tattoo</i>
penghukuman di dahi mereka, pria tersebut adalah: Ali Ubaid, Abed Ali, terdakwa
pencurian uang dan televisi. Beberapa dokter dihukum mati karena menolak
memberikan <i>tattoo</i> penghukuman kepada para kriminal.(Van Dinter 2005:32)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Di Indonesia <i>tattoo</i> berkaitan
dengan hal-hal religius dan melibatkan pengorbanan manusia. Pada masa
penjajahan kolonial Belanda suku Patasiwa di kepulauan Malaccan Seram dilarang
untuk melakukan praktek <i>tattoo</i> yang terkenal dengan nama <i>kakean</i>
yang berkaitan dengan suatu perkumpulan rahasia. Suku Pattasiwa hanya
memperbolehkan orang yang telah dewasa untuk ditato hal ini untuk menjaga adat
tradisi mereka agar tidak punah. Para pemula ditato pada dada, bahu dan lengan
mereka dengan tanda silang, <i>tattoo</i> baru akan ditambahkan pada waktu
pertemuan warga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Arti dari <i>tattoo</i> hanya dapat
diperkirakan, karena setiap anggota suku telah disumpah merahasiakan setiap hal
yang berkaitan dengan upacara religius.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Suku Alfuru yang bermukim di pegunungan kepulauan Seram melakukan
praktek perburuan kepala manusia,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mereka
percaya bahwa arwah berdiam di dalam tengkorak manusia maka setiap kepala musuh
menjadi sangat berharga.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Anggota suku
yang telah memenggal kepala musuh akan mendapat <i>tattoo</i> yang disebut
tanda perburuan kepala manusia yang diambil dari burung <i>Frigate</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ma’boea adalah bentuk upacara
religius<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang mempergunakan <i>tattoo</i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terletak di daerah pusat Celebes, upacara ini
melibatkan pengorbanan manusia. Ma’boea merupakan upacara pendamaian dengan
para dewa ketika mengalami kegagalan panen secara berturut-turut atau dalam
keadaan sakit keras. Seorang budak yang berusia tua <i>tandasang</i> yang
berasal dari daerah lain dibeli kemudian dilakukan upacara ritual dengan
membuat <i>tattoo </i>pada setiap anggota suku dan berakhir dengan
kematian<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>tandasang</i>. Kepala<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>tandasang</i> dipotong dan dibakar
kemudian digantung pada tiang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Suku Mbuti di Afrika masih melakukan
praktek<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>tattoo</i> sampai pada akhir
abad 20 mereka membuat <i>tattoo</i> dengan cara merajah permukaan kulit, debu
dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>getah tanaman hutan digunakan
sebagai<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>zat pewarna yang diyakini
merupakan sumber kekuatan, kesehatan dan kemujuran. Jika seseorang sakit
sejumlah rajahan dibuat dan permukaan kulit yang dirajah ditaburi dengan debu
yang dicampur dengan air liur. <i>tattoo</i> dilakukan secara sukarela dengan
mempergunakan pisau sebagai alat perajah.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span></b><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</div>
<b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.1pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;"></span></b><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 126.0pt right 432.0pt; text-align: center;">
<b><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">ISI</span></b><b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 126.0pt right 432.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt;">
<b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">a)
Pengertian Tattoo</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Istilah <i>tattoo</i> berasal dari
bahasa Tahiti <i>tatau</i> yang bermakna dekorasi tubuh, <i>tatoo </i>adalah
gambar atau simbol yang diukir pada kulit tubuh dengan mengunakan jarum<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>serta menggunakan pigmen warna-warni yang
digerakkan oleh mesin. Definisi ini didukung oleh Van Dinter, (2005: 15) yang
menyatakan,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“<i> tattoo is defined as an
indelible mark fixed upon the body by inserting pigment under the skin”. </i>Dahulu
orang menggunakan teknik manual dalam membuat<i> tattoo.</i> Orang Mentawai
menggunakan tongkat yang terbuat dari kayu, ukuran panjang 40 sentimeter dan
ujungnya dipasang jarum yang terbuat dari onak duri. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 3.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-indent: 36.0pt;">
<i><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">Tattoo</span></i><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">
merupakan bentuk seni tertua yang telah ada sejak abad sembilan belas dan
mengandung berbagai arti</span><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">.</span><i><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"> </span></i><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">Pada tahun 1774 kapten Cook kembali ke Inggris dengan membawa
dua orang Tahiti yang bertato yaitu Omai dan Tupaia dan memperkenalkan kepada
masyarakat kalangan atas dan mendapat penolakan dari Pangeran Giolo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt;">
<i><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></i></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">b.) Sejarah Tattoo </span></b><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sejarah <i>tattoo</i> didasarkan pada
penemuan mumi es Otzi oleh<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>beberapa ahli
Arkeologi, mereka telah meneliti tubuh mumi otzi yang ditemukan di antara
perbatasan pegunungan Australia-Italia. Otzi hidup sekitar 5300 tahun yang lalu
dan penyebab kematiannya masih diperkirakan. Para ahli menemukan tanda garis
palang di belakang lutut kiri, hasil risset membuktikan tanda tersebut sebagai
terapi pada penderita rematik. Tanda tersebut dipergunakan sebagai terapi <i>tattoo</i>
oleh suku Berber di pegunungan Afrika Utara. Para ahli Antropologi berpendapat
bahwa; dengan membuat rajahan pada bagian yang sakit dan dengan membubuhkan
obat-obatan herbal pada luka, dapat menyembuhkan penyakit rematik.</span><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt;">
<span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">Tatto diberbagai negara :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt;">
<b><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">1</span></b><b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">.Tattoo Penghukuman Kerajaan Inggris </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pada tahun 1871 kerajaan Inggris memberlakukan
praktek <i>tattoo </i>kepada para tawanan perang, prajurit yang menjadi
penjahat perang, pembelot atau pemberontak mereka dicap dengan hurup “D”
(Deserter) atau “B.C” (Bad Character). Tahun 1867 para narapidana yang telah
dicap dibuang ke Australia. Di Jerman para Nazi mentato anggota mereka dengan
tanda “SS” yang letaknya di bawah ketiak dengan menggunakan darah dari
anggotanya. Hal ini dilakukan bukan untuk mencegah terjadinya pembelotan tetapi
sebagai tanda mistik yang menunjukkan organisasi rahasia. Para tahanan di pusat
barak-barak ditato pada lengan bagian bawah dengan alasan untuk tujuan
administrasi, tetapi hal ini merupakan suatu penghinaan terhadap mereka. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Iraq merupakan negara yang menerapkan <i>tattoo</i>
sebagai penghukuman, pada tahun 1994 Saddam Hussein mengumumkan sembilan
peraturan dengan spesifikasi para pemberontak, kriminal dan orang yang menolak
harus mendapat <i>tattoo</i> silang “X” di dahi mereka. Para kriminal merupakan
subjek dari bentuk penghukuman primitif ini. Pada tahun 1994 Amnesti
Internasional menyiarkan gambar pria yang mengalami amputasi dan <i>tattoo </i>penghukuman
di dahi mereka, pria tersebut adalah: Ali Ubaid, Abed Ali, terdakwa pencurian
uang dan televisi. Beberapa dokter dihukum mati karena menolak memberikan <i>tattoo
</i>penghukuman kepada para kriminal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt;">
<b><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">2</span></b><b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">.Tattoo Perburuan Kepala dan Pengorbanan Manusia di Indonesia</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Di Indonesia <i>tattoo</i> berkaitan
dengan hal-hal religius dan melibatkan pengorbanan manusia. Pada masa
penjajahan kolonial Belanda suku Patasiwa di kepulauan Malaccan Seram dilarang
untuk melakukan praktek <i>tattoo</i> yang terkenal dengan nama <i>kakean</i>
yang berkaitan dengan suatu perkumpulan rahasia. Suku Pattasiwa hanya
memperbolehkan orang yang telah dewasa untuk ditato<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hal ini untuk menjaga adat tradisi mereka
agar tidak punah. Para pemula ditato pada dada, bahu dan lengan mereka dengan
tanda silang, <i>“tattoo”</i> baru akan ditambahkan pada waktu pertemuan warga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Arti dari <i>tattoo</i> hanya dapat
diperkirakan, karena setiap anggota suku telah disumpah merahasiakan setiap hal
yang berkaitan dengan upacara religius.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Suku Alfuru yang bermukim di pegunungan kepulauan Seram melakukan
praktek perburuan kepala manusia,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mereka
percaya bahwa arwah berdiam di dalam tengkorak manusia maka setiap kepala musuh
menjadi sangat berharga.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Anggota suku
yang telah memenggal kepala musuh akan mendapat <i>tattoo</i> yang disebut
tanda perburuan kepala manusia yang diambil dari burung<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>frigate.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ma’boea adalah bentuk upacara
religius<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang mempergunakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>tattoo </i>terletak di daerah pusat
Celebes, upacara ini melibatkan pengorbanan manusia. <i>Ma’boea </i>merupakan
upacara pendamaian dengan para dewa ketika mengalami kegagalan panen secara
berturut-turut atau dalam keadaan sakit keras. Seorang budak yang berusia tua
tandasang yang berasal dari daerah lain dibeli kemudian dilakukan upacara
ritual dengan membuat <i>tattoo</i> pada setiap anggota suku dan berakhir
dengan kematian <i>tandasang. </i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kepala
<i>tandasang</i> dipotong dan dibakar kemudian digantung pada tiang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 35.45pt right 432.0pt;">
<b><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">3</span></b><b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">.Tattoo Perbudakan di Afrika</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 1.0cm right 432.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pada<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tiap-tiap suku <i>tattoo</i> pada wanita merupakan simbol kecantikan
tetapi bagi wanita Afrika <i>tattoo </i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melambangkan perbudakan, melalui rajahan pada
wajahnya yang menandakan bahwa ia seorang budak yang tidak berharga dan dapat
diperjual-belikan. Suku Mbuti di Afrika masih melakukan praktek <i>tattoo</i>
sampai pada akhir abad 20 mereka membuat <i>tattoo</i> dengan cara merajah
permukaan kulit, debu dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>getah tanaman
hutan digunakan sebagai<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>zat pewarna yang
diyakini merupakan sumber kekuatan, kesehatan dan kemujuran. Jika seseorang
sakit sejumlah rajahan dibuat dan permukaan kulit yang dirajah ditaburi dengan
debu yang dicampur dengan air liur. <i>tattoo</i> dilakukan secara sukarela
dengan mempergunakan pisau sebagai alat perajah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
<b><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">4</span></b><b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">.Tattoo Lambang
Status di Cina<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; tab-stops: 1.0cm right 432.0pt;">
<b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">Di Cina kuno pada
abad 500 sebelum Kristus, rakyat hidup berdasarkan aturan-aturan Kong Fu Chu,
yang mengajarkan manusia untuk hidup beradap dan taat terhadap orang tua dan
leluhur mereka. Setiap bentuk perusakan terhadap tubuh dan warisan orang tua
bertentangan dengan ajaran dasar daan membawa rasa malu terhadap keluarga
masyarakat. Masyarakat Cina yang terhormat memandang <i>tattoo</i> sebagai hal
yang memalukan, liar dan tidak beradab. Budaya <i>tattoo</i> di Cina sudah ada
sejak tahun 200 sebelum Kristus, dipraktekkan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>oleh suku Yue, mereka mendekorasi tubuh dengan figur-figur yang berbau
mistik. Hal ini dipercaya dapat melindungi mereka dari serangan ular naga dan
monster laut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>Tattoo</i> sangat umum dikalangan budak dan
kriminal mereka wajib untuk memakainya sebagai tanda tingkat sosial dan
ditujukan untuk mencegah mereka agar tidak melarikan diri. Budak dan kriminal
yang melarikan diri akan mudah dikenali<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>lewat <i>tattoo</i> mereka. Masyarakat Cina yang berada mentato<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>selir dan pembantu rumahtangga mereka sebagai
tanda kepemilikan dan untuk mempermalukan serta menghukum mereka.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
<br /></div>
<b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; letter-spacing: -.1pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;"></span></b><b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"></span></b>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></b><b><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">TATTOO</span></i></b><b><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;"> PERMANEN DARI SUDUT PANDANG PAK</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;">
<b><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">Bentuk permasalahan tattoo permanen pada
pemuda Kristen dari sudut pandang PAK.</span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm 49.65pt right 432.0pt; text-indent: -14.2pt;">
<b><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">1</span></b><b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">. Krisis Gambar Diri</span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm 49.65pt right 432.0pt; text-indent: -14.2pt;">
<b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span></span></b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-weight: bold;">Pendeklarasian norma-norma Kristiani sering dianggap sebagai sesuatu yang
fanatisme. Identitas diri sebagai orang Kristen yang lahir baru sering menjadi
suatu hal yang memiliki arti negatif. Pandangan ini dinyatakan bukan saja oleh
kalangan pemuda non Kristen yang mengartikan hal tersebut, tetapi terjadi juga
antar pemuda Kristen. </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm 49.65pt right 432.0pt; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Kecenderungan
pemuda Kristen untuk meleburkan diri dalam budaya primitif, yang berkembang
sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">trend </i>menjadi suatu fenomena
yang ditemukan sekarang ini. Hal yang dianggap tabu dan mempunyai label
negatif, sekarang menjadi sesuatu yang biasa bahkan dianggap sebagai budaya
tandingan. Ironisnya mereka mempraktekkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tattoo</i>
tersebut atas dasar meniru teman (lingkungan) mereka, seperti yang dikemukan
oleh sumber delapan. Praktek <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tattoo</i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tersebut dilakukan hanya ingin metahui apa
proses pembuatannya sakit atau tidak. Dalam hal ini mereka sebagai pemuda
Kristen tidak mempertimbangkan unsur-unsur negatif dibalik praktek tersebut,
apalagi mempertimbangkan dari norma-norma Pendidikan Agama Kristen yang
menyatakan bahwa pemuda Kristen sebagai orang percaya diciptakan segambar
dengan Allah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Imago Dei)</i>. Kejadian
1:26-27, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Berfirmanlah Allah: “Baiklah
Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, ...”. Maka Allah
menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya
dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka.</i></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm 49.65pt right 432.0pt; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Gambar
Allah melalui kehidupan pemuda Kristen harus tercermin dari segi fisik (tubuh)
dan karakter. Pemuda Kristen yang merajah tubuh mereka, baik dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tattoo</i> sadar atau tidak telah melakukan
perubahan bentuk tubuh mereka, bahkan merusaknya, dengan kata lain merusak
gambar Allah. Menurut (Abineno 2003:42), “gambar Allah” sebagai ungkapan relasi
khusus antara Allah dan manusia dalam panggilan manusia sebagai makhluk yang
bertanggungjawab terhadap makhluk-makhluk lain. Manusia bertugas melindungi
seluruh ciptaan Allah dari kerusakan, kekacauan, kebinasaan dan lainnya,
sebagai pencerminan keberadaan Allah di bumi.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm 49.65pt right 432.0pt; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm 49.65pt right 432.0pt; text-indent: -14.2pt;">
<b><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">2</span></b><b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">. Krisis Moral</span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm 49.65pt right 432.0pt; text-indent: -14.2pt;">
<b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Mentoleransi sebuah
pelanggaran kecil, akan membawa pemuda Kristen dalam pelanggaran yang lebih
besar. Toleransi sekecil apapun terhadap pelanggaran, merupakan awal krisis
moral. Sikap moral adalah kesadaran dan tanggung jawab seseorang atau pemuda
Kristen dalam melakukan hal-hal baik. Pendapat tersebut sesuai dengan
pernyataan (Brownlee, 2002:16) moralitas, biasanya menyangkut kebaikan dan
keburukan kelakuan lahir yang sebenarnya terjadi. Hukum moral sendiri
didasarkan atas kehendak Allah yang mutlak (Wright, 1995:158). </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm 49.65pt right 432.0pt; text-indent: -14.2pt;">
<span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-weight: bold;">Yakobus 2:10 mencatat, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sebab barang siapa menuruti seluruh hukum itu, tetap mengabaikan satu
bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. </i>Dalam Alkitab tidak
ada dosa kecil atau dosa besar, kompromi terhadap dosa adalah pelanggaran
terbesar. </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm 49.65pt right 432.0pt; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Sebagai
pemuda Kristen, harus mempunyai ketegasan sikap untuk berkata tidak, terhadap
hal yang bertentangan dengan norma-norma agamanya. </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm 49.65pt right 432.0pt; text-indent: -14.2pt;">
<b><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">3</span></b><b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";">. Niru-isme</span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm 49.65pt right 432.0pt; text-indent: -14.2pt;">
<b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span></span></b><span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-weight: bold;">Tindakan meniru adalah hal yang lazim dilakukan, sejak kecil aktivitas
meniru sering dilakukan mulai dari meniru berbicara, makan, berjalan dan
hal-hal lain yang dilakukan orang tua dan orang disekeliling. Saat masuk dalam
dunia pendidikan tidak lepas dari aktivitas meniru. Hal tersebut diungkapkan
juga oleh (Sadulloh 2007:21) bahwa peniruan sebagai kesalahan konseptual
pendidikan, proses pendidikan terjadi dalam medan pergaulan antara orang dewasa
dengan anak yang belum dewasa. Gejala-gejala perilaku yang nampak dan tidak
nampak oleh anak-anak ikut dihayati secara tidak sadar. Dua hal pengaruh dari
meniru yaitu, pengaruh positif dan negatif pada pengembangan diri. Meniru bisa
berpengaruh positif apabila dilakukan dengan berpatokan pada norma-norma
Kristiani dan pengaruh negatif terjadi bila tindakan tersebut dilakukan dengan
tidak berpedoman pada norma tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm 49.65pt right 432.0pt; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Trend</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tattoo </i>menjadi fenomena yang semakin nampak saat ini. Tampilnya
artis-artis atau tokoh-tokoh penting di media televisi dan internet,
dengan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>gambar <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tattoo</i> pada tubuh mereka, secara tidak langsung ini menjadi suatu
pemicu bagi yang mengidolakan mereka, untuk menirunya tidak terkecuali pemuda
Kristen. </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm 49.65pt right 432.0pt; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Niru-isme
menjadi berkembang dikalangan pemuda Kristen, karena mereka hidup dan bergaul
dalam budaya dimana <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tattoo</i> berada,
walaupun norma-norma Kristiani diajarkan tapi apabila mereka tetap menjadi satu
dengan budaya tersebut maka mereka akan cenderung terhisap masuk kedalamnya.
Niru-isme ini dapat telihat dengan jelas saat bangsa Israel dipimpin oleh Musa
ke luar dari Mesir, ketika Musa menghadap Allah di gunung Sinai untuk menerima
sepuluh hukum Allah. Dalam hukum itu Allah memberikan norma-norma yang harus
dilakukan bangsa Israel, agar tetap berada dalam ikatan perjanjian dengan
Allah.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 0cm 49.65pt right 432.0pt; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Setelah
bangsa Israel menunggu lama Musa turun dari gunung Sinai dan tidak ada
tanda-tanda kedatangannya, mereka merasa Musa sudah mati. Dengan anggapan
tersebut, mereka perlu pengganti Musa sebagai pengantara mereka dengan Allah.
Atas dasar kebutuhan akan seorang pemimpin dan pengantara, akhirnya bangsa
Israel mendesak Harun untuk membuat patung lembu emas sebagai pengantara mereka
kepada Allah (Keluaran 32:1-35).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; tab-stops: 0cm 49.65pt right 432.0pt; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span>Yang menjadi jawaban mengapa
bangsa Israel tidak memilih Harun sebagai pengganti Musa untuk menjadi
pengantara mereka kepada Allah ialah niru-isme. Setelah sekian lama bangsa
Israel hidup di Mesir ternyata budaya Mesir sudah begitu kuat mengikat mereka.
Sehingga saat mereka kehilangan sosok pemimpin yang dapat mengingatkan mereka
pada kehendak Allah hilang, maka yang timbul adalah pola pikir budaya mesir.
Ensiklopedi Alkitab masa kini mencatat, di Mesir anak lembu jantan diyakini
sebagai tunggangan dewa Horus (dewa kesuburan). Bangsa Mesir melakukan ritual
penyembahan di depan patung lembu emas untuk menghormati dewa Horus. Ternyata
apa yang dilihat bangsa Israel di Mesir itu yang mereka tiru. Niru-isme ini
juga kembali dilakukan bangsa Israel pada zaman Yerobeam memerintah Israel Utara.
Mereka memakai patung sebagai ganti Allah, 1 Raja-raja 12:28, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat
dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: “Sudah cukup
lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu,
yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.”</i></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<br /></div>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"></span></b><div align="center" class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; tab-stops: 35.45pt 2.0cm; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">KESIMPULAN</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; tab-stops: 35.45pt 2.0cm; text-align: justify;">
<span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Fenomena tattoo dikalangan
pemuda kristen, bukan sekedar seni menggambar di tubuh biasa. tattoo yang
dilakukan pemuda kristen sebuah bentuk apresiasi masalah kepribadian yang
mengandung krisis gambar diri, krisis moral dan niru-isme.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; tab-stops: 35.45pt 2.0cm; text-align: justify;">
<span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>pemuda Kristen dari sudut pandang Pendidikan Agana
Kristen (PAK), taidak dibenarkan merajah tubuhnya dengan tattoo. tubuh adalah
bait Allah yang hidup, yang telah dibayar lunas oleh penebusan Kristus di kayu
salib. tattoo adalah sebuah bentuk tipuan iblis yang hendak merusak keberadaan
pemuda Kristen dalam menjalankan fungsinya sebagai bait Allah yang hidup. tatto
digunakan iblis untuk menandai pemuda Kristen sebagai milik kepunyaannya. manusia
diciptakan menurut gambaranNya, iblis tidak senang melihat gambar Allah dalam
diri manusia. iblis tahu bahwa waktunya tidak akan lama lagi, dan ia akan
berada dibawah penghukuman kekal api neraka, sebab itu ia hendak membawa
manusia turut serta bersamanya.</span></div>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span></b>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-left: 0cm; tab-stops: 35.45pt 2.0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">DAFTAR
PUSTAKA</span></b></div>
<div align="center" class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-left: 0cm; tab-stops: 35.45pt 2.0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-left: 35.45pt; tab-stops: 35.45pt 2.0cm; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Boehlke,
Robert R. 2005. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sejarah Perkembangan
Pikiran Dan Praktek Pendidikan Agama Kristen.</i> Jakarta: BPK Gunung Mulia.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-left: 35.45pt; tab-stops: 35.45pt 2.0cm; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Enklaar,
I H: Homrighausen, E. G. 2005. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pendidikan
Agama Kristen. </i>Jakarta: BPK Gunung Mulia.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-left: 35.45pt; tab-stops: 35.45pt 2.0cm; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Cully,
Iris V. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dinamika Pendidikan Kristen. </i>Jakarta:
BPK Gunung Mulia.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-left: 35.45pt; tab-stops: 35.45pt 2.0cm; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Abineno,
J. L. CH. 2003. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Manusia Dan Sesamanya Di
Dalam Dunia. </i>Jakarta: BPK Gunung Mulia.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-left: 35.45pt; tab-stops: 35.45pt 2.0cm; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Wright,
Christopher. 1995. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hidup Sebagai Umat
Allah Etika Perjanjian </i></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-left: 35.45pt; tab-stops: 35.45pt 2.0cm; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Sudduth,
William. 2009.<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> Ada Apa Dibalik Tinta.</i>
Jakarta: Yayasan Kasih Anugerah.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-left: 35.45pt; tab-stops: 35.45pt 2.0cm; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Charisma.
2009. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tattoo And Piercing.</i>
Febuari-Maret. Hlm.14-15.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-left: 35.45pt; tab-stops: 35.45pt 2.0cm; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Budihusodo,
Unggul. 2009. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Awas Tato Dan Tindik
Tularkan Hepatitis. </i></span><span style="color: #2a1500;"><a href="http://kesehatan.kompas.com/read/xml.%20%281"><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">http://kesehatan.kompas.com/read/xml.
(1</span></a></span><span style="color: #2a1500; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Mei 2009).</span></div>GpdI agapehttp://www.blogger.com/profile/16793986777108576470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247892843396296475.post-61549893791404424602010-05-16T05:07:00.000-07:002010-05-16T05:08:13.458-07:00coba aje deh...<a href='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK-0ufd5Vmnrzb3xzQH03U22FIoJE2dNK_OvHZI8jBV4H3N6w6K6gewaL1Jb_ZMjDzTlmHQU9lVp1Bm3ej9m0ZzK7O4hXHMEV4PPjZf2FBHVZU9HKzU8JW6a81oGgH0WWaAhCDuGJrBTt_/s1600/Picture0151.jpg'><img src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK-0ufd5Vmnrzb3xzQH03U22FIoJE2dNK_OvHZI8jBV4H3N6w6K6gewaL1Jb_ZMjDzTlmHQU9lVp1Bm3ej9m0ZzK7O4hXHMEV4PPjZf2FBHVZU9HKzU8JW6a81oGgH0WWaAhCDuGJrBTt_/s320/Picture0151.jpg' border='0' alt=''style='clear:both;float:left; margin:0px 10px 10px 0;' /></a> <div style='clear:both; text-align:LEFT'><a href='http://picasa.google.com/blogger/' target='ext'><img src='http://photos1.blogger.com/pbp.gif' alt='Posted by Picasa' style='border: 0px none ; padding: 0px; background: transparent none repeat scroll 0% 50%; -moz-background-clip: initial; -moz-background-origin: initial; -moz-background-inline-policy: initial;' align='middle' border='0' /></a></div>GpdI agapehttp://www.blogger.com/profile/16793986777108576470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247892843396296475.post-12737557923475224702010-03-30T22:56:00.000-07:002010-04-30T04:38:26.542-07:00HARI SABAT Keluaran 20:8-11>< Ulangan 5:12-15Arti dari hari SABAT<br /> SABAT (Ibrani שבת - "SYABAT", bermakna, 'berhenti', 'melepaskan') Ada yang mengartikan bahwa SABAT adalah SABTU atau hari yang ketujuh, padahal SABAT bukan berarti SABTU meskipun SABTU merupakan hari SABAT. Demikian pula Musa adalah nabi Allah, sedangkan nabi Allah bukan hanya Musa saja.<br /> <span class="fullpost">Berdasarkan etimologi, kata benda sabat dari akar kata Ibrani syin-bet-tau berasal dari kata kerja dengan akar kata yang sama yang mengandung arti berhenti dari sesuatu seperti contoh ayat-ayat di atas, dapat pula ditelaah dari Yosua 5:12, "berhentilah manna itu", Nehemia 6:3, "Untuk apa pekerjaan ini terhenti", Ayub 32:1, "ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka", Yesaya 24:8, "Kegirangan suara rebana sudah berhenti", dan lain-lain.<br /> Penyelidik ahli yang lain menghubungkannya dengan kata SYEBA' (tujuh) karena ritme tujuh hari yang keras dari pada sabat itu. Di samping itu terdapatlah kesamaan yang menonjol sekali antara sabat dengan kata bahasa Akad syapattu (hari ketujuh yang kedua). Dalam kenyataannya juga terbukti dari tanggalan Mesopotamia, bahwa dalam batas-batas tertentu periode tujuh hari itu juga dikenal di Mesopotamia. Berlawanan dengan sabat di dalam Alkitab, hari-hari tersebut tidak menjadi hari istirahat yang mengandung sifat pesta, melainkan merupakan hari-hari sial (dies nefasti). Barangkali hari sabat pada zaman pengembangan Israel dijatuhkan pada hari yang sama dalam tahap bulan (bandingkan paralelisme sabat dengan perayaan bulan baru di dalam 2 Raja-raja 4:23; Yesaya 1:13; Yehezkiel 46:1, dan lain-lain), tetapi dalam peralihan menuju bentuk hidup agraris tidak digantungkan lagi padanya (menurut Keluaran 23:12 sebelum zaman para raja)<br /> Hari Sabat (Sabbath) adalah perkara yang sangat penting di mata YAHWEH, Elohim Pencipta seluruh alam semesta, itu nampak dari kata “INGATLAH.” Kata peringatan “INGATLAH” ini tidak terdapat di seluruh Sepuluh Perintah Elohim kecuali hanya pada perintah yang ketiga dari Sepuluh Perintah-Nya tersebut. <br /><br />Hari Sabat Orang Yahudi<br /> Allah berfirman, "Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat." Ini bukanlah yang pertama kali perintah ini diberikan kepada umat Israel, karena Allah mengatakan "ingatlah." Sejak awal mula penciptaan, Allah sudah memberikan perintah ini kepada manusia. Kitab Kejadian menjelaskan kepada kita bahwa Allah menciptakan dunia dalam enam hari dan pada hari yang ke tujuh Allah berhenti. Inti kata Sabat berarti "Beristirahat setelah bekerja keras." Orang-orang lupa untuk memelihara perintah Allah yang sebenarnya. Karena itu Allah memperingatkan mereka bahwa mereka hendaklah mengambil satu hari dari tujuh hari yang ada sebagai hari yang kudus untuk beristirahat dan beribadah. Hari Sabat orang Yahudi berbeda. Hari itu merupakan karunia dari Allah dan menjadi hari yang dihormati. Allah memberikan perintah ini karena Dia sudah menunjukkan contoh dan bekerja enam hari dalam menciptakan dunia kemudian Dia berhenti pada hari yang ketujuh.<br /> Selanjutnya hukum ini mengatakan, "enam hari lamanya Engkau akan bekerja..." Ada yang lebih dalam mengenai perintah ini daripada hanya sekedar perhatian satu hari untuk beristirahat. Hukum ini juga merupakan suatu perintah untuk bekerja keras dan menentang kemalasan. Perintah keempat adalah suatu perintah untuk bekerja keras selama enam hari dengan rajin, juga untuk beristirahat satu hari agar dapat memberikan penghormatan kepada Allah. Seseorang yang membuang waktu pada satu dari enam hari yang tersedia sama bersalahnya di hadapan Allah seperti orang yang bekerja di hari Sabat. Merupakan hal yang berbahaya jika mengabaikan hari yang kudus ini. Hari tersebut adalah milik Allah. Dalam kehidupan Kekristenan tidak ada tempat bagi penidur atau pemalas. Ini adalah suatu perintah yang menentang kemalasan. Jelas bahwa satu hari dari tujuh hari yang ada harus menjadi hari yang kudus. Kita harus menjaganya tetap kudus dengan menghindarkannya dari segala kerja dan usaha manusia. Kita musti menguduskan satu hari dalam seminggu untuk beristirahat dalam hadirat Allah.<br /> Alkitab mengatakan bahwa setiap orang harus bekerja. Jika seseorang tidak dapat bekerja untuk mendapatkan upah, maka dia harus bekerja tanpa upah. Kita selalu bisa bekerja. Seorang pengangguran janganlah tinggal tanpa melakukan pekerjaan. Dalam Amsal 14:23 kita membaca, "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja." Ini adalah janji dari Allah sendiri. Allah mengatakan jika seseorang bekerja keras di rumah atau tetangga sekitarnya, meskipun dia tidak mempunyai penghasilan yang tetap, akan ada keuntungan karena kerja kerasnya, yaitu keuntungan moral dan secara keuangan. Tuhan Yesus mengatakan, "Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Matius 6:33. Allah mengatakan bahwa jika kita mencari kerajaan Allah dan kebenarannya dan memberi diri kita untuk bekerja keras dalam ketaatan kepada perintah Allah, maka Dia akan mengatur hidup kita dan menyediakan kebutuhan- kebutuhan kita. Rasul Paulus mengatakan, "Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba- Nya." Kolose 3:23-24.<br /> Bangsa Yahudi membuat hari Sabat menjadi hari yang penuh dengan "janganlah kamu melakukan ini dan itu." Mereka membatasi hari itu dengan banyak peraturan sehingga menjadi sebuah beban untuk menjaga hari itu sebagai hari yang kudus.<br />Hari sabat untuk masa kini?<br /> Kebiasaan orang Yahudi pada hari Sabat, yaitu hari Sabtu, adalah berkumpul bersama, berhenti bekerja, dan menyembah Allah. Dari kesepuluh perintah Allah yang tercantum dalam Keluaran 20:1-17, hanya sembilan yang kembali ditegaskan (diwajibkan) dalam Perjanjian Baru. (Enam dalam Matius 19:18, mengenai: pembunuhan, perzinahan, mencuri, menghormati orang tua, menyembah Allah; Roma 13:9, mengenai: iri hati. Menyembah Allah secara benar telah mencakup ketiga perintah pertama dari 10 perintah Allah). Satu-satunya yang tidak ditegaskan kembali adalah yang mengenai hari Sabat. Melainkan, Yesus mengatakan bahwa Ia adalah Tuhan atas hari Sabat (Matius 12:8). <br /> Dalam penciptaan alam semesta, Allah berhenti pada hari yang ke-7. Tetapi, karena Allah Maha Kuasa, Ia tidak menjadi cape karena penciptaan itu. Ia tidak butuh istirahat. Jadi, mengapa Alkitab mengatakan bahwa Ia beristirahat? Alasannya sederhana: Markus 2:27 mengatakan,"Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat," Dengan kata lain, Allah menetapkan hari Sabat sebagai hari istirahat bagi umat-Nya, bukan karena Ia butuh istirahat, tetapi sebab kita ini fana dan butuh waktu untuk beristirahat, dan memfokuskan diri pada Allah. Dengan demikian, baik tubuh maupun jiwa kita akan diperbaharui kembali.<br /> Sistem hukum Perjanjian Lama menuntut pengkudusan hari Sabat sebagai bagian dari keseluruhan sistem moral, legal, dan korban yang dengannya orang-orang Yahudi berusaha memenuhi tuntutan Allah mengenai tingkah laku (sikap), pemerintahan, dan pengampunan dosa. Dalam pengertian ini, hari Sabat adalah bagian dari Hukum Taurat. Supaya dapat "tetap" berada dalam kondisi yang diperkenankan oleh Allah, anda harus juga mengkuduskan hari Sabat. Jika tidak, orang tersebut berdosa dan akan dihukum. (Yehezkiel 18:4; Roma 6:23: Ulangan 13:1-9; Bilangan 35:31; Imamat 20:2, dll.)<br /> Tetapi melalui penebusan Yesus, dan pembenaran karena iman (Roma 5:1), kita tidak lagi dituntut untuk mengkuduskan hari Sabat karena Sabat adalah bayang-bayang dari apa yang akan datang (Kolose 2:16-17). Kita tidak lagi terikat di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah anugerah (Roma 6:14-15). Hari Sabat telah terpenuhi dalam Yesus karena di dalam Dia kita telah memperoleh tempat peristirahatan (Matius 11:28). Kita tidak lagi berada dalam kewajiban mematuhi Hukum Taurat yang berarti juga tidak lagi wajib beristirahat pada hari Sabat. <br /> Kristus melakukan semua apa yang dapat la lakukan untuk mengembalikan hari Sabat kepada bangsa Israel sebagaimana yang telah diberikan kepada mereka. Semua itu dimaksudkan untuk menjadi berkat bukan untuk menjadi beban. Kristus berusaha menyatakan bahwa maksud sebenarnya daripada hari Sabat ialah berbuat baik, menyembuhkan orang sakit, dan melakukan perbuatan-perbuatan belas kasihan.<br /> Buku Ibrani menyebutkan hari Sabat hari ketujuh. "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaanNya." Ibrani 4:4. "Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentianNya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaanNya." Ibrani 4:10. Allah memanggil umatNya ke dalam suatu perhentian rohani, suatu perhentian dari pekerjaan mereka sendiri dan berhenti dari dosa. Pemeliharaan hari Sabat adalah suatu lambang dari perhentian ini. Allah menuntut kesucian hidup. Untuk ini hari Sabat adalah suatu tanda. Janganlah kita menolak tanda itu, apalagi menolak untuk mana tanda itu berdiri</span>.GpdI agapehttp://www.blogger.com/profile/16793986777108576470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247892843396296475.post-13491837754359842292010-03-30T22:08:00.001-07:002010-04-30T04:42:08.233-07:00SEJARAH TEOLOGIAMAKALA SEJARAH TEOLOGI <br /><br />1.1. GEREJA LAMA<br />Pada zaman Gereja Lama orang-orang Yunani dan Romawi yang telah masuk kristen mempergunakan pengetahuan dan filsafat untuk membela iman kristen, banyak pandangan teologi yang muncul dilatar belakangi oleh filsafat. Teologi zaman ini sering timbul dari jemaat Lokal dan mendapatkan rumusan dalam putusan konsili-konsili besar.<br />Menurut pandangan Yunani Allah bersemayam jauh diatas dunia ini ditempat yang tidak terhampiri. Sejak timbulnya kaum apologet maka pandangan mereka menjadi ajaran umun dari gereja Mereka berusaha menyesuaikan injil dengan semangat zaman. Oleh golongan apologet manusia hanya dapat berhubungan dengan Allah oleh pertolongan roh-roh yang menjadi pengantara antara sorga dengan bumi. Roh pengantara yang terutama ialah Firman atau Logos. Logos adalah suatu yang bukan Allah dan bukan pula dari dunia, melainkan suatu jabatan antara roh dan zat benda, bahkan dengan logos itu Allah menciptakan dunia ini. Sekarang orang apologet mulai menyamakn logos, filsafat Yunani itu dengan Logos (Firman Allah) yang disebut dalan Yoh 1:1 dst.<br />Ajaran teologi apologet tentang kebebasan dunia adalah sbb:<br /><span class="fullpost">Allah menciptakan Logos didalam rangkaian waktu, sebagai suatu roh yang berpribadi, dan dengan Logos itu Allah menciptakan segala sesuatu yang ada. Manusia telah digodai setan sehingga jatuh kedalam dosa. Sebab itu Logos sendiri turun kebumi dengan menjelma dalam tubuh manusia yaitu Yesus. Dan Yesus membuka mata manusia terhadap segala tipu daya setan sambil memberitakan Allah yang benar dan dunia dan hari kiamat yang akan datang. Dan manusia dengan kehendak bebas dapat meluputkan diri dari genggaman setan dengan pertolongan pengajaran dan teladan Kristus. Jadi dalam hal ini Kristus bukan lagi penebus dan juruslamat melainkan guru dan teladan saja. Peristiwa kasih karunia kurang dipahami karena teloginya sangat dipengaruhi oleh filsafat kafir yang moralistis dan rasionalisme.<br /><br />Kemudian bangkitlah seorang ahli teologi Irenus + th178, yang kembali pada ajaran teologi tentang ajaran Alkitab Penebusan Yesus Kristus.<br />Ajaran teologinya sebagai garis besar adalah :<br />Manusia diciptakan untuk hidup yang kekal tetapi oleh jatuhnya manusia kedalam dosa maka manusia itu binasa dan untuk melapaskan manusia itu Allah mengutus AnakNya yaitu Logos yang masuk kedalam daging manusia. Dengan demikian Kristus itu menghubungkan tabiat manusia dengan kuasa Allah yang kekal. Sebagai Adam kedua Kristus menggenapi tuntutan Allah yang dilalaikan oleh Adan pertama. Dan dalam kebangkitanNya Kristus memberi Jaminan hidup yang kekal kepada setiap orang percaya. Dan sekarang Rohkudus memberikan hidup yang kekal itu kepada senua orang yag percaya didalam babtisan dan perjamuan kudus..<br />Jadi pokok utama Teologi Irenus adalah. Mempersatukan didalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang disorga, maupun yang dibumi (Ef 1:10)<br /><br />Kemudian Tertullianus (+195 dan 200) yang memiliki teologi yang serupa dengan apologet yang menjadi dasar teologi barat. Istilah yang terkenal pada masa itu misalnya : Dosa turunan, tebusan dosa, jasa dan lagi rumusan seperti: Allah berzat satu tetapi berpribadi tiga dan Kristus adalah satu pribadi dengan dua tabiat.<br />Sebagai seorang apologet Tertullianus mengajar bahwa Logos adalah zat Ilahi yang lebih rendah daripada Allah padahal ia juga berpendapat Logos juga adalah Allah sesuai dengan awal InjilYohanes.<br /><br />Origenes (185-254), Ajaran Origenes adalah : Asal dan tujuan segala sesuatu yang hidup adalah Allah, Bapa abadi, yang dari kekal melahirkan segala seuatu yang ada. Yang pertama dilahirkan ialah Loos, yang ilahi tetapi lebih rendah dari pada Allah. Logos atau Anak melahirkan Roh Kudus. Dari Roh itu berpancar segala roh atau jiwa yang lebih rendah, yang juga bertabiat ilahi, tetapi berkehendak bebas. Kehendak bebas itu salah dipakai manusia sehingga mereka jatuh dalam hukuman yang dikurung dalam satu badan jasmani. Logos mau meluputkan dunia sehingga ia menghubungkan dengan yang jatuh itu Ia menjelma di bumi ini dalam tokoh manusia yaitu Yesus. Yesus membawa kelepasan bagi semua manusia. Orang sederhana hanya perlu percaya kepada Penebus tetapi orang berpengetahuan harus memperlihatkan pengajaranNya yang mulia dan meniru teladanNya dengan mengusahakan kebajikan sehingga lama kelamaan jiwa manusia dipersatukan dengan Logos. Siapa yang belum belajar mengikuti Logos selama didalam dunia ini masuk kedalam neraka sebagai suatu tempat penyucian sementara karena segala mahluk bertabiat ilahi sehingga tak dapat binasa untuk selamanya. Akhirnya segala sesuatu akan pulang kepada Allah. Setan-setanpun tidak terkecuali. Inilah ajaran “kebangkitan segala yang ada”, sehingga akhirnya semua dipulihkan menjadi seperti semula. Kejatuhan dan kebebasan akan terus menerus berulang-ulang sampai selama-lamanya.<br />Theologi ini Adalah campuran Filsafat Plato dengan Alkitab. Ajaran Plato yang lama dipengaruhi oleh Plotinus + th 250 dan disebut Neo-Platonisme.<br /><br />Ajaran Origenes tentang Logos sebagai zat yang setengah Allah atau Allah kedua merajalela dalam gereja lama. Namun pada abad ke-IV gereja mulai menyingkirkan roh origenes ini. Pada thn 318 timbul perselisihan di Alexandria antara Arius dengan uskupnya Alexander.<br />Arius tidak mau meyebut Yesus sebagai setengah Allah, tetapi Ia adalah mahlukTuhan yang sulung yang tertinggi derajatnya, bukan dari kekal tetapi diciptakan seperti manusia diciptakan. Logos itu telah datang kedalam dunia sebagai Pengajar dan Teladan, dengan rela taat sepenuhnya kepada Allah. Alexander tidak menerima pandangan ini, karena apabila ini benar berarti Injil ditiadakan. Alexander juga tidak merasa puas dengan pernyataan orgines bahwa Logos adalah setengah Allah tetapi keseimpulannya Logos sendiri adalah Allah dari kekal. Yang dapat membebaskan dunia sesudah Ia menjadi manusia.<br /> <br />Perselisihan ini mendapat perhatian dari Constantinus Kaisar Roma untuk mendamaikan kedua pihak dengan menadakan konsili. Konsili Oikumenis bersidang di Nicea thn 325 dengan 250-300 uskup dan kaisar sendiri sebagai ketua. Pendapat Arius tidak diterima dan dia sendiri dipecat. Konsili menyetujui bahwa Logos atau anak “homo-usios –sezat atau sehakekat- dengan Bapa. Menurut Constantinus rumus ini hanya menyatakan bahwa Logos berhubungan rapat dengan Allah Bapa supaya semua dapat menafsirkan sesuai dengan pikiran masing-masing supaya ketentraman dan pestuan didalam gereja dan negara terjamin. Ini hanya suatu kompromi saja. Pada hakekatnya perselisihan ini terus berlangsung.<br />Pertikaian teologi in baru berakhir sesudah Theodosius Agung jadi kaisar th 379. Konsili Oikumenis II diadakan di Konstatntinopel th 381 yang memutuskan bahwa Anak itu homo-usios dengan Bapa. Keputusan Nicea ditetapkan dengan pengertian yang jelas. Konsili Konstantinopel mengakui juga Roh Kudus sezat dengan bapa menurut ajaran Antanasius.<br />Konsili III di Efesus th 431 Cyrillus menang atas ajaran Nestorius (golongan Anthokia) yang mengajarkan Yesus seakan-akan menjadi sebuah rumah kudus bagi Logos Allah dimana mereka menitik beratkan kemanusiaan Kristus dan penceraian kedua tabiatNya. Diri Kristus seolah-olah dabagi dalam dua oknum yaitu ilahi dan insani. Dengan itu Allah tidak menjadi manusia sungguh-sungguh.<br />Sedangkan Cyrillus (golongan Alexandria) mengajarkan keesaan dari kedua tabiat Kristus sambil menitik beratkan tabiat ilahi. Akibatnya kemanusiaan Kristus kurang diperhatikan. Dimana Anak Allah menyelubungi dirinya dengan tabiat manusia, sehingga tabiat manusia yang tak berpribadi hilang lenyap.<br />Sebelum Konsili ke-IV diadakan tahun 451 mulai thn 448 perselisihan mulai terjadi lagi saat Eutyches mengajarkan bahawa sebenarnya Kristus hanya bertabiat satu, yaitu keIlahian karena kemansuiaanya hanya menyerupai. (Monophysit – satu tabiat). Dioscurus membantu Eutyches tetapi tidak disetujui oleh uskup Roma Leo I. Konsili ke-IV akhirnya dilangsungkan thn 451 di Chalcedon yang dihadiri oleh uskup 600 orang. Yang menghasilkan keputusan kompromi :<br />Kristus bukan bertabiat satu (Alexandria) dan bukan betabiat dua (Anthokia) melainkan Ia bertabiat dua dalan satu oknum, Kedua tabiat itu tidak bercampur dan tidak berubah dan tidak terbagi dan terpisah. <br /><br /><br />1.2. ABAD PERTENGAHAN<br /><br />Pada zaman abad pertengahan ini pengajaran-pengajaran yang timbul dari bangsa-bangsa muda di Eropa Barat dan Utara adalah warisan dari ajaran teologi gereja lama. Yang dilancutkan oleh kaum terpelajar yang berusaha menuntut ilmu pada sekolah-sekolah tinggi dan universitas yang biasanya dinamai “scholastik” <br />Pokok teologi ini telah ditetapkan oleh gereja karena tidak menciptakan hal-hal yang baru. Jadi hanya memikirkan kembali teologi yang diwariskan waktu dahulu. Ahli-ahli scholastik mengajarkan bahwa teologi yang ada bukan saja untuk dipercayai tetapi untuk dimengerti. Ada usaha untuk membuktikan segala sesuatu yang telah dinyatakan Allah dapat diterangkan dan dibenarkan oleh akal budi manusia.<br />Terutama bagaimana relasi antara penyataan Allah/wahyu Tuhan dengan akal budi manusia. Dimana dipakai teologi Agustinus dan untuk belatih berpikir menurut ilmu filsafat dipakai “Logica” karangan Aristoteles, filsafat Yunani.<br />Diawali oleh Anselmus (1033-109) dengan semboyan “aku percaya supaya aku mengerti” dimana ia mulai dengan percaya penyataan Tuhan dan sesudah itu berusaha untuk menjelaskan segala kepercayaannya sehingga diakui selaku kebenaran oleh otak manusia.<br />Dilanjutkan oleh semboyan : “lebih dulu aku harus mengerti barulah aku percaya” oleh Petrus Abelardus (1079-1142) dalam kitabnya “ya dan tidak”. Tujuannya untuk menyesuaikan segala perkara yang rupa-rupanya tak bercocokan supaya akal budi dipuaskan dan iman mendapat dasar yang teguh. Kekurangan dalam hal ini adalah akal budi menjadi kaidah yang tertinggi untuk mengukur dan menilai iman. Sehingga ia dilawan oleh Bernhard dari Clairvaux.<br />Pada abad ke XIII dimana kuasa gereja memuncak munculpulah zaman kejayaan bagi scholastik dimana bagaimana mereka berusaha menghubungkan teologi Agustinus dengan filsafat Aristotele supaya dapat dibuat suatu bangunan pikiran yang mulia dimana perkara dibumi dan disorga dapat diterangkan. Dominican berusaha memisahkan pandangan–pandangan Aristoteles, supaya filsafatnya boleh dipakai sebagi suatu dasar teologi gereja.<br />Dan Thomas dari Aquino (1225-1274) yang beruaha menyesuaikan untuk mencari keseimbangan antara unsur-unsur oleh kaum scholastik dicoba menghubungkannya yakni akal budi dengan penyataan, Alkitab dengan tradisi Aristoteles dengan Agustinus. Dengan Semboyan “Tabiat kodrati bukan ditiadakan, melainkan disempurnakan oleh rahmat”. Namun keindahan teologi ini tidak lain dari filsafat kafir maka anugrah dan kasih karunia tak dapat dihargai semestinya. Injil tidak menunjukan suatu persetujuan yang mulia antara penyataan Allah dengan akal budi manusia seperti disangka oleh Thomas.<br />Golongan Franciscan oleh wakilnya Joh. Duns Scotus di Oxford (1265-1308) muncul dan mengkritik teologi Thomas. Ia mengerti bahwa tak mungkin penyataan dan akal budi disesuaikan satu sama lain.<br />Kemudian Wiliam dari Occam (1280-1349) ahli scholastik yang bahkan melangkah lebih jauh. Dimana bukan saja akal manusia tak dapat mengerti penyataan Allah tetapi ikrar gereja pun diserang oleh akal budi dengan hebat dimana akal budi tidak dapat memasuki dunia Allah. Manusia hanya dapat menggantungkan diri pada kehendak Tuhan saja walaupun tidak dipahami. Semboyannya : Aku percaya sebab mustahil!. <br />Scholastik mulai berkurang dan akhirnya ditolak dan dicela oleh ahli renaissance dan humanisme. Penghabisan scholastik terpaksa mengaku bahwa penyataan Allah hanya dapat diterima oleh manusia jika ia takluk kepada Allah sendiri. Injil adalah yang bodoh bagi dunia (I Kor 1:27). Injil untuk manusia tetapi bukan secara manusia..<br /> <br />1.3. REFORMASI DAN POST – REFORMASI.<br /><br />Kebenaran adalah tujuan Allah untuk GerejaNya. Pada permulaan abad ke-XVI kesesatan yang dialami gereja mulai di bukakan oleh Roh dan kembali kepada Firman Tuhan yang kekal. Gerakan pembaruan yang dimaksud oleh konsili-konsili pada abad sebelumnya gagal belaka karena paus-paus menentangnya. Umumnya orang merasa tidak senang akan kesesatan gereja tetapi tidak ada yang mampu mengubahnya. Dan Martin Lutherlah yang dipakai Tuhan untuk mengusahakan pembaharuan itu.<br />Penjualan surat penghapusan siksa itulah yang menyebabkan mulainya Reformasi. Kelak Luther mengerti dalam hal inilah jurang perbedaan dirinya dengan gereja resmi saat itu.<br />Diawali oleh Uskup Agung Albertcht Dri Mainz mengambil dua daerah uskup yang tidak ada uskupnya sehingga ia menerima pendapatan uang tiga kali ganda dan hal ini tidak disetujui oleh Paus Leo X. Kecuali ia membayar kepada Paus kurang dari 10.000 uang keping emas. Dan Uskup Albertcht meminjam uang itu dari Bank Fugger di Ausgberg, tetapi kemudian susah baginya untuk mengembalikan..<br />Oleh perundingan mereka berdua akhirnya mereka memperdagangkan surat penghapus siksa secara besar-besaran di Jerman dimana separuh dari hasilnya dipakai oleh Albretcht dan separuhnya ke Roma untuk pembangunan gereja Santa Petrus. Surat kuasa diberikan Albretcht kepada para penjual yang dikepalai Johan Tetzel dengan besar-besaran, terkenal dengan pernyataan Tetzel “kalau uang berdenting didalam peti, melompatlah jiwa itu kedalam sorga ! Dan lagi belum pernah rahmat sebesar ini d itawarkan gereja dengan harga semurah ini. Dan surat penghapus siksa itu dapat ditunjukan kepada imam pada jam kematian dimana disangka orang bolehlah mereka berbuat dosa sampai pada akhir ajalnya karena tetap ada penghapusan dosa.<br />Disinilah Luther menyerang kebiasaan yang buruk itu tatkala orang datang mengku dosa kepadanya dan menuntut penghapusan siksa berdasarkan surat Tetzel itu. Klerus yang lain tidak mau dan tidak berani menentang penjualan surat ini meskipun didesak oleh Luther. Oleh itu Luther memutuskan untuk mengadakan perdebatan umum tentang hal itu. Dan tanggal 31 Oktober 1517 ia memakukan sehelai kertas berisi 95 dalil dalam bahasa Latin dipintu gereja istana di Wittenberg dengan permohonan untuk memperdebatkan pandangan yang dikemukakannya dalam dalil-dalil itu. Pada keesoka harinnya 1 Nopember 1517 banyak orang yang lewat pintu itu dan membaca dalil-dalali itu karena ada pesta “segala orang kudus” dan menyebarlah berita itu keseluruh pelosok.<br />Dalam waktu yang singkat penjualan surat indulgensi itu kehilangan keuntungan dan menimbulkan amarah ddan kebencian Tettzel, Albrecht dari Mainz dan banyak orang lain. Berkembanglah Reformasi Luther dengan tak tertahan lagi. Disatu sisi Luther dituduh sebagai penyesat dan mulai terancam. <br />Berbagai usaha dari pihak paus menentang hal itu tetapi tidak berhasil bahkan Luther terus berkembang dengan reformasinya dan bahkan ia tambah maju, ia bahkan sadar dan mengerti bahwa hak dan kuasa paus sama sekali tidak berdasarkan Alkitab dan teologi bapa-bapa gereja. Lama kelamaan timbullah keyakinan pada Luther sama seperti pada sekte di abad pertengahan bahwa paus adalah Mesias palsu atau Antikrist.<br />Berlanjut bukan lagi tentang surat indulgensi menjadi pokok perhatian Luther tetapi kuasa paus/hak paus. Bahkan konsili pun dianggap tidak sempurna bahkan mudah tersesat. Alkitab harus dijadikan ukuran dan patokan bukan paus atau konsili, Firman Tuhan sajalah yang berkuasa atas orang beriman. Dengan demikian sluruh dasar gereja Roma menjadi goyang sama sekali. Pemerintahan Rohani yang dilakkan kaum pejabat tak sesuai dengan kehendak Allah. Oleh pertalian iman ada hubungan langsung dalam gereja antara Kristus dengan orang percaya. Kristus memimpin umatNya dengan FirmanNya saja. Segala orang percaya adalah iman.<br />Reformasi gereja berkembang dan Luther mendapat semakin banyak pengikut dan dukungannya semakin berpengaruh di segala kota di Jerman. Ia bahkan dihormati oleh segala golongan dan lapisan masyarakat sebagai Pahlawan bangsa yang berani menentang kuasa Itali. Luther juga sangat mementingkan pelajaran bahasa asli Alkitab dan mempelajari dengan sungguh-sungguh bahasa Latin, Yunani dan Ibrani..<br />Philipus Melanchon seorang kawan Luther yang baru umur 21 tahun sudah menjadi guru besar bahasa Yunani di Wittenberg (1518) atas ikhtiar Luther, dan membantu Luther dengan segenap tenaganya dan menjadi ahli dogmatik yang tebesar dari Reformasi di Jerman.<br />Tahun 1520 munculah perlawanan dari paus dimana 41 ucapan Luther ditolak dan diminta untuk Luther menarik semua itu kalau tidak ia akan dianggap sebagai penyesat dan dapat dikenakan hukuman gereja. Najmun Luther tetap kokoh dengan pendiriannya bahkan semakin nyata nampak bahwa Luther memutuskan hubungan dengan gereja Roma.<br />Berlanjut dari putusan gereja Roma yang sudah tidak diperdulikan oleh bnayak orang datang sidang kaisar ikut dalam hal ini. Dipanggil ke Worms tempat rapat negara diadakan. Tanggal 18 April 1521 dihadapan sidang negara wakil paus menuntut supa Luther menarik kembali segala pandangannya yang sesat tetapi Luther selalu menunjuk kepada Alkitab. Hanya dengan firman Tuhan saja ia mau diyakinkan apakah ajarannya baik atau salah. Dan tanggal 26 Mei 1521 Luther tetap menerima kutuk negara dimana ia boleh ditangkap dan dibunuh oleh siapa saja yang menemuinya, segala karangannya pun harus dibakar. Dan ahirnya Luther dibawa kedalam puri Wartburg yang tinggi letaknya dekat Eisenach, supaya ia aman dan tentram tersembunyi untuk sementara waktu..<br />Hanya satu hal yang dimaksudkan Luther: Ia mau membebaskan Injil dari belunggunya yang sudah berabad-abad lamanya merintanginya. Usaha manusia untuk memperoleh kesucian dan keselamatan dengan ketaatan pada taurat gereja ditolaknya, karena oleh iman saja manusia dibenarkan, berkat anugrah Tuhan, bukan para klerus yang berkuasa dalam gereja kristus melainkan Alkitab saja.<br /><br />Pembaruan gereja oleh Luther bukan saja penting bagi kaum protestan, tetapi bagi Gereja Katolik Roma karena Luther memaksa gereja untuk sadar keadaanya dan membersihkan rumahnya sendiri. Namu lama waktunya para pemimpin Roma untuk mengerti ajaran Paulus seperti yang dikemukakan Luther. Bahkan ketika mereka mengertinya mereka bahkan berada didlam persimpangan jalan dimana apakah mereka mau bertobat pada Injil sejati atau mau berpegang teguh kepada moralisme yang telah berabad-abad dijunjungnya. Konsili Trente (1545) memilih jalan kedua yang sesat ini. Gereja menutup telinga terhadap suara panggilan Firman Tuhan meskipun semua aib, keburukan diperbaikinya, Mereka meneruskan jalan yang lama dengan berobah sikap yang lebih fanatik untuk membinasakan ajaran reformasi.</span>.GpdI agapehttp://www.blogger.com/profile/16793986777108576470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247892843396296475.post-60409672095959123902010-03-30T22:02:00.000-07:002010-04-30T05:00:41.758-07:00MANAJEMEN KONFLIKI. Akar Konflik<br />Hal-hal yang merupakan akar konflik antara lain adalah:<br />a. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan<br />Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.<br /><span class="fullpost">b. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda<br />Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.<br />c. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok<br />Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.<br />d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat<br />Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terja<br /><br />II. Konflik Antara Pribadi<br />Konflik antara pribadi adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan. <br />Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut. Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.<br />Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berada.<br /><br /> <br />III. Koflik Batin<br />Konflik batin, artinya bahwa dalam diri seseorang terdapat dua atau lebih gagasan atau keinginan yang saling bertentangan; hal ini biasanya akan sangat mempengaruhi tingkah lakunya. <br />Ini bisa terjadi manakala dua atau lebih gagasan atau keinginan yang ada dalam diri seseorang saling bertentangan, saling bertemu dan berbenturan. Perbedaan, bahkan yang berlawanan (bertentangan) sekalipun, tidak selamanya berdampak negatif (asal tidak berbenturan), <br />Misalnya aliran listrik yang berbeda kutub (positif dan negative dalam listrik arus searah) akan menimbulkan tegangan, dan tegangan itu justru diperlukan untuk menghasilkan arus listrik. Kalau sikon ini bisa diarahkan dengan baik akan menghasilkan hal yang berguna. <br />Ambillah contoh pada baterai, sewaktu tegangannya masih kuat nyala lampu yang terpasang pada lampu senter akan menyala terang, sebaliknya, kalau tegangannya berkurang lampunya redup bahkan tidak akan menyala. Tetapi jangan dikontak langsung, akan terjadi benturan yaitu “kortsluiting” atau hubung-pendek dan hasilnya… kerusakan.</span>.GpdI agapehttp://www.blogger.com/profile/16793986777108576470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247892843396296475.post-50538634278376274882010-03-28T11:25:00.000-07:002010-04-30T05:01:25.823-07:00PEMBENARAN KARENA IMAN MENURUT SURAT GALATIAPEMBENARAN KARENA IMAN <br />MENURUT SURAT GALATIA<br /><br /><br />I. Pendahuluan<br />Surat Galatia ditulis Paulus setelah sidang raya gereja di Yerusalem (Kis. 15). Jemaat Galatia adalah jemaat yang kebanyakan anggotanya nonyahudi. Paulus pertama kali mengunjungi mereka dalam perjalanan penginjilan, yang dicatat di Kis. 13-14 (Berdasarkan teori Galatia Selatan, kota-kota seperti Antiokhia di Pisidia, Ikonium, Listra, dan Derbe ada di provinsi Galatia). <br /><span class="fullpost">Surat ini ditulis oleh Paulus yang sangat menguatirkan iman jemaat Galatia yang sedang disesatkan oleh ajaran Yudaisme dari orang-orang Kristen Yahudi. Mereka mengajarkan bahwa orang nonyahudi harus disunat dan mengikuti ajaran Taurat supaya diselamatkan. Ajaran ini meresahkan jemaat Galatia dan berpotensi menimbulkan perpecahan. Paulus segera merespons. Ia dengan keras menegur jemaat Galatia karena mereka begitu mudah berpaling dari Injil sejati yang ia telah beritakan kepada “injil palsu” tersebut. Paulus membela kebenaran Injil yang ia beritakan dari berbagai sisi.<br />Yang menjadi permasalahan besar yang dibahas dalam surat Galatia adalah, di mana di daerah ini didapati satu kelompok Kristen Yahudi Palestina yang sangat kuat memegang Taurat. Mereka berusaha memaksakan pendapatnya, bahwa jika orang ingin masuk dalam jemaat yang diselamatkan pada akhir zaman, maka akan masih kurang jika ia belum disunat dan mentaati hukum Taurat Musa. Untuk menjadi orang Kristen, jalan yang paling awal adalah orang harus masuk dalam kelompok umat-umat Allah Israel. Kelompok yang memaksakan hukum Taurat kepada orang-orang Kristen non-Yahudi di Galatia ini adalah kelompok yang berpendapat di dalam Konsili Rasul-Rasul, bahwa orang menjadi Kristen juga harus mentaati hukum Taurat. Paulus menyebut kelompok ini dengan sebutan „saudara-saudara Palsu yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup ke dalam untuk menghadang kebebasan kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, ...“ (Gal 2:4). Kelompok Yahudi Kristen Palestina yang sangat setia kepada Taurat ini mempunyai program, di mana mereka mengutus beberapa orang mengikuti jejak-jejak misi Paulus dan pada jemaat-jemaat yang didirikan Paulus ini mereka memberitakan „Injil palsu“-nya, supaya jemaat-jemaat non-Yahudi ini juga mentaati hukum Taurat. Agitasi anti-paulinis mereka terletak pada dua hal: (1) Injil paulinis, dan (2) Apostolat atau Kerasulan Paulus.<br />Dalam kasus di Galatia, mungkin ada beberapa orang yang mengikuti ajaran dari kelompok Yahudi Kristen Palestina ini, di mana mereka menyunatkan diri (5:11st) dan mengikuti ajaran Taurat. Oleh karena itu Paulus meresponi situasi ini dengan „surat perang“-nya yang penuh dengan kritik yang sangat keras dari awal sampai pada akhir surat. Surat ini kemungkinan besar ditulis kira-kira pada awal tahun 56, yaitu pada tahun yang sama dengan ditulisnya surat Roma. Hal ini mempunyai bukti-bukti yang sangat kuat, bahwa terdapat hubungan teologis yang sangat kuat antara kedua surat ini.<br />II. Pembenaran karena Iman<br />Rasul Paulus dalam bagian ini menyatakan pembenaran orang percaya adalah karena iman :<br />• Seorang tidak dibenarkan karena melakukan Hukum Taurat<br />Para penganut Yudaisme mengajarkan bahwa seorang percaya perlu untuk melakukan sejumlah Hukum Taurat agar dapat diselamatkan. Tetapi rasul Paulus menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat setia dalam melakukan hukum Taurat (3:10). Jadi segala usaha manusia untuk memperoleh pembenaran di hadapan Allah berdasarkan Hukum Taurat adalah sia-sia. <br />Dan fakta bahwa bila seseorang percaya kepada Yesus ditambah dengan yang lain-lain menunjukkan bahwa ia tidak sepenuhnya menyerahkan dirinya sendiri kepada Yesus. Ia masih mempertahankan sesuatu yang lain. Saya belum mempercayakan uang saya disimpan di Bank bila saya masih memegang atau mempertahankan uang itu. Saya belum memberikan surat saya kepada tukang post selama surat itu masih ada di tangan saya. Saya belum mempercayakan diri saya sendiri agar pilot itu menerbangkan pesawatnya sebelum saya masuk ke dalam pesawat dan duduk dan membiarkan pilot itu menerbangkan pesawatnya. Saya belum mempercayakan hidup saya sepenuhnya kepada Kristus sebelum saya menghempaskan atau melemparkan diri saya sendiri -- yang miskin, yang tidak mampu melakukan apapun, yang tidak layak, dan orang berdosa yang terhilang ini – di bawah kaki-Nya dan berseru, “Jika aku binasa, aku binasa di sini. Jika aku mati, aku mati di sini, percaya di dalam kasih dan rahmat Yesus.” <br />• Dasar Pembenaran kita adalah iman kepada Yesus Kristus (3:26) <br />Rasul Paulus dengan keras menegur jemaat Galatia yang dengan mudah menerima pengajaran Injil Plus dari orang-orang Yudaisme. Rasul Paulus menegaskan bahwa dasar keselamatan kita adalah iman kepada Yesus Kristus dan bukan karena melakukan Hukum Taurat (3:2, 13). Abraham dibenarkan karena imannya kepada Allah dan bukan karena perbuatannya (3:6). Di dalam rahmat dan kematian serta penderitaan Tuhan kita, kita akan diselamatkan melalui Dia, kita diperdamaikan dengan Allah melalui kematian-Nya, kita diselamatkan oleh hidup-Nya yang telah bangkit dari antara orang mati dan pelayanan-Nya sebagai perantara untuk kita dalam kemuliaan. Oleh Dia kita sekarang telah menerima penebusan atas dosa-dosa kita. Bukan lagi “aku.” Tetapi “Dia.” Bukan karena kekuatanku, tetapi di dalam Dia aku diselamatkan melalui percaya, menyerahkan hidupku kepada Dia, menerima dan memandang Dia. Kita diselamatkan oleh karena apa yang Yesus telah lakukan bagi kita! <br />Paulus berbicara dengan terus terang bahwa selain percaya kepada Yesus tidak ada apapun yang dapat kita lakukan. Saya tidak diselamatkan oleh Yesus ditambah dengan kebenaran saya sendiri atau perbuatan baik yang saya lakukan. Saya tidak diselamatkan oleh Yesus ditambah dengan seremonial-seremonial atau ibadah yang saya pelihara dan jalankan. Saya tidak diselamatkan oleh Yesus ditambah dengan baptisan saya, atau percaya Yesus ditambah dengan memelihara hari Sabat, atau saya tidak diselamatkan oleh Yesus ditambah dengan tangisan dan penyesalan saya. Saya tidak diselamatkan oleh apapun kecuali hanya oleh Yesus saja – hanya oleh Yesus, Yesus secara eksklusif, Yesus untuk selama-lamanya, Yesus satu-satunya. <br />• Setiap orang dibenarkan karena iman<br />Rasul Paulus menggambarkan Abraham, bapa orang beriman, sebagai orang yang dibenarkan karena iman. Dan semua orang yang beriman akan menerima pembenaran seperti halnya dengan Abraham. Tidak ada pembedaan karena semua orang dibenarkan karena iman (3:28).<br />Allah membenarkan Abraham ketika Ia melihat iman Abraham (Kej. 15:6; dikutip juga dalam Rom. 4:3 dan Yak. 2:23). Allah tidak perlu melihat perbuatan Abraham karena Ia menguji hati orang (I Sam. 16:7). Tetapi manusia tidak dapat melihat iman di dalam hati. Jikalau iman Abraham tidak nyata di dalam perbuatannya, maka tidak akan ada seorang pun yang akan dapat berkata dengan pasti bahwa Abraham sungguh-sungguh beriman. Tetapi iman Abraham adalah murni, sehingga ketika Allah menyuruhnya mempersembahkan Ishak, dia menurut dan tetap percaya akan janji Allah (Rom. 4:20-22). Inilah perbuatan imannya, hasil dari iman yang murni. Iman Abraham bukan hanya ada di kepala, tetapi juga meresap ke dalam hatinya, sehingga dia berbuat sesuai dengan imannya. Ketika kita melihat perbuatan ini, kita dapat dengan yakin mengakui bahwa Abraham sungguh mempunyai iman. Dengan kata lain, Abraham dibenarkan di hadapan manusia oleh perbuatannya (Yak. 2:21-22). Jadi, Abraham dibenarkan di hadapan Allah oleh imannya, dan di hadapan manusia oleh perbuatannya.<br />Hanya mengetahui kebenaran dan mengaku percaya tidak cukup. Iman harus meresap ke dalam hati, sehingga hati kita benar-benar terarah kepada sasaran iman kita, yaitu Kristus sendiri. Iman semacam ini adalah murni dan hidup, dan iman yang hidup mau tidak mau akan nyata di dalam perbuatan.<br /><br />III. Pertahanan Paulus terhadap Doktrin Pembenaran karena Iman terpisah dari Pekerjaan Hukum Taurat<br />1. Dengan menunjukkan kebodohan orang-orang Kristen Yahudi karena meninggalkan iman dan terang mereka yang baru, dan kembali ke legalisme/mementingkan pelaksanaan hukum secara harafiah. Ga 2:15-21<br />2. Dengan menarik pengalam rohani yang terdahulu dari orang-orang Galatia. Ga 3:1-5<br />3. Dengan menunjukkan bahwa Abraham dibenarkan karena iman. Ga 3:6-9<br />4. Dengan menunjukkan bahwa hukum taurat tidaj mempunyai kuasa yang membebaskan, tetapi membawa kutukan atas orang yang tidak taat, yang darinya Kristus membebaskan orang-orang percaya. Ga 3:10-14<br />5. Dengan membuktikan bahwa hukum taurat tidak membatalkan perjanjian keselamatan karena iman. Ga 3:15-18<br />6. Dengan menunjukkan tujuan hukum taurat sebagai guru untuk menyiapkan jalan bagi Kristus. Ga 3:19-25<br />7. Dengan menunjukkan kerugian dari mereka meningalkan imannya dalam Kristus dan kembali lagi ke legalisme<br />a. Mereka kehilangan berkat warisan mereka sebagai anak-anak Allah, dan kembali ke dalam ikatan tata cara lahiriah/seremonialisme. Ga 3:26 - 4:11<br />b. Mereka telah kehilangan rasa penghargaan atas pelayanan yang diberikan untuk kepentingan mereka. Ga 4:11-16<br />c. Mereka dalam bahaya karena menjadi anak-anak Abraham secara daging, bukannya anak-anak perjanjian. Ga 4:19-31<br />d. Mereka bukan hanya kehilangan kebebasan rohani, tetapi membuat pengorbanan Kristus sia-sia bagi mereka. Ga 5:1-6<br />Surat Galatia merupakan manifesto kemerdekaan Kristen (5:1 – 6:10). “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” (5:1). Bagi Paulus kemerdekaan didasarkan dalam hubungannya pada Kristus dan pembebasan dari perhambaan hukum Taurat. Hal ini terbukti dan menjadi nyata di dalam kasih yang melayani (5:13). Secara konkret kemerdekaan memanifestasikan diri, di mana orang-orang tidak lagi dipisahkan-pisahkan melalui perbedaan kelamin, ras, bangsa, sosial, melainkan mereka dipersatukan di dalam kasih melalui Kristus (3:28). <br /><br />IV. Kesimpulan<br />Surat Galatia menjelaskan dengan tegas dan lugas bahwa keselamatan adalah karena iman dan bukan karena perbuatan. Baik PL maupun PB keduanya menegaskan hal yang sama. Akan tetapi, orang yang sudah diselamatkan harus menghasilkan buah-buah pertobatan di dalam hidupnya. <br />Oleh karena itu lah, maka Paulus menulis surat yang polemik ini kepada orang-orang Galatia itu. Itu adalah surat yang sangat keras. Dan dengan hanya satu hentakan saja, Rasul Paulus menyapu semua konsep keselamatan yang diduga merupakan hasil dari ketaatan terhadap Taurat atau legalism atau oleh usaha manusia atau oleh karena memelihara upacara-upacara lahiriah atau seremonial lahiriah. Jika manusia diselamatkan, itu hanya oleh karena kasih dan anugerah serta rahmat Yesus Kristus “yang mengasihi saya dan memberikan nyawa-Nya sendiri sebagai tebusan bagi saya.” <br />Jelaslah bahwa pembenaran dan keselamatan datang oleh iman saja. Tetapi iman yang murni akan selalu nyata melalui perbuatan. Seseorang mendapatkan keselamatan seketika ia mempunyai iman kepada Yesus Kristus. Walaupun dia tidak sempat untuk menyatakan buah perbuatan baik setelah dia beriman, dia masih tetap selamat. Buktinya, Yesus menerima penjahat yang disalib di sampingNya setelah penjahat itu memohon Yesus untuk mengingat dirinya, walaupun dia tidak sempat berbuat baik (Luk. 23:39-43). Hal ini bukan berarti kita dapat menyatakan diri beriman, lalu seenaknya berbuat jahat. Bahkan, hal itu tidak mungkin terjadi, sebab iman yang murni akan selalu disertai dengan perbuatan baik. Dan orang lain akan dapat melihat perbuatan itu jikalau kita mempunyai kesempatan untuk menunjukkannya. Jikalau seorang berkata bahwa ia beriman, sedangkan perbuatannya tidak mendukung ucapannya itu, maka dapat dipastikan bahwa imannya adalah iman yang mati, walaupun ia bersikeras bahwa ia mempunyai iman. Iman yang mati sama dengan tidak mempunyai iman sama sekali, dan tidak mempunyai iman berarti tidak ada keselamatan (Yak. 2:14). Memang, perbuatan tidak dibutuhkan untuk mendapatkan keselamatan. Tetapi orang yang sudah diselamatkan oleh iman kepada Yesus akan menghasilkan buah perbuatan baik, karena iman itu hidup dan aktif.<br />Seseorang diselamatkan melalui iman – hanya oleh iman. Pada saat seseorang percaya pada Yesus Kristus dengan sesungguhnya, dia diselamatkan dan keselamatannya terjamin. Keselamatan tidak diterima dengan iman dan kemudian dipertahankan dengan perbuatan. Rasul Paulus membicarakan isu ini dalam Galatia 3:3, “Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?” Jika kita diselamatkan melalui iman, keselamatan kita juga dipelihara dan dijamin dengan iman. Kita tidak dapat menghasilkan keselamatan kita sendiri. Karena itu kita juga tidak dapat menghasilkan cara untuk memelihara keselamatan itu. Adalah Tuhan yang menjaga keselamatan kita (Yudas 24). Tangan Tuhan memegang kita dengan teguh dalam genggamanNya (Yohanes 10:28-29). Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah (Roma 8:38-39).<br />Semua penolakan terhadap jaminan keselamatan pada dasarnya adalah kepercayaan bahwa kita perlu menjaga keselamatan kita melalui pekerjaan baik kita. Ini sama sekali bertolak belakang dengan keselamatan berdasarkan anugrah. Kita diselamatkan karena jasa-jasa Kristus, bukan diri kita (Roma 4:3-8). Mengatakan bahwa kita perlu menaati Firman Tuhan atau hidup suci demi untuk mempertahankan keselamatan kita adalah sama dengan mengatakan bahwa kematian Yesus tidak cukup untuk melunasi hutang dosa kita. Kematian Yesus sudah sungguh-sungguh cukup untuk melunasi semua hutang dosa kita – dulu, sekarang dan akan datang, sebelum dan sesudah diselamatkan (Roma 5:8; 1 Korintus 15:3; 2 Korintus 5:21)</span>.GpdI agapehttp://www.blogger.com/profile/16793986777108576470noreply@blogger.com0