Sunday, February 4, 2018

Kota di Atas Bukit- Bangkit dan Bersinar

PEMBACAAN ALKITAB:
Keluaran 21:22 - 23:13
Matius 24:1 - 28
Mazmur 29:1 - 11
Amsal 7:6 - 23

RHEMA BAGI SAYA:

Keluaran 23:12
Enam harilah lamanya engkau melakukan pekerjaanmu, tetapi pada hari ketujuh haruslah engkau berhenti, supaya lembu dan keledaimu tidak bekerja dan supaya anak budakmu perempuan dan orang asing melepaskan lelah.

Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan hukum, aturan dan pola bahkan siklus tertentu. Disini kita melihat ada aturan, pola dan siklus mingguan, enam hari orang Israel diijinkan bekerja, namun satu hari mereka harus beristirahat. Bukan hanya orang Israel yang harus beristirahat, lembu dan keledai mereka, anak budak dan orang asing yang bekerja pada mereka pun harus beristirahat. Maksud beristirahat selain untuk beribadah kepada Tuhan, namun itu menjadi pelepas lelah, pemulih tenaga, dan mengembalikan kesegaran juga kreatifitas. Jika tidak istirahat ada banyak hal negatif yang akan muncul, seperti kelelahan, jatuh sakit, bosan atau menyerah.
Kita harus mengerti ada banyak hukum, aturan, pola dan siklus yang harus kita cermati dalam hidup kita, secara umum, komunal bahkan pribadi. Ada pola dan siklus yang berulang yang perlu kita cermati baik yang bersifat netral, positif maupun negatif.  Setiap wanita memiliki siklus bulanan dan itu seringakli bersifat negatif mempengaruhi emosi dan stamina mereka. Ada orang yang memiliki pola aktifitas berbeda dari yang lainnya, kebanyakan orang aktif diwaktu siang namun ada juga orang yang akan merasa lebih bisa aktif dimalam hari. Kita mengenalnya dengan istilah orang malam. Ada orang yang pada waktu-waktu tertentu sangat negatif mudah menjadi loyo, tidak bersemangat dan sangat emosional.

Saya harus mengenali hukum, aturan, pola dan siklus dari Tuhan. Saya pun harus menyadari pola dan siklus yang terjadi pada diri saya entahkah itu bersifat netral, positif atau negatif. Saya akan memperkuat pola dan silklus yang positif untuk menjadi kebiasaan yang baik. Saya akan berhati-hati dengan pola dan siklus yang negatif supaya tidak menjadi kebiasaan yang buruk.

Matius 24:27-28
27  Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
28  Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun.

Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun. Hal ini untuk menunjukkan bahwa kedatangan yang kedua kali dari anak manusia adalah sebuah kepastian. Dan karena Ia datang sebagai Raja, maka pasti Ia datang dalam kemuliaan-Nya. Jika kita bertekun, maka kita pasti akan masuk dalam kemuliaan-Nya. Orang yang tidak percaya, pasti menerima hukumannya.

Saya percaya kepada Dia yang telah datang dan berjanji, pasti akan datang kembali. Saya percaya Dia adalah Raja, pasti datang dalam kemuliaan-Nya. Saya yang bercaya, mau bertekun sampai masuk kedalam kerajaan-Nya.

Mazmur 29:1-2
1  Kepada TUHAN, hai penghuni sorgawi, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!
2  Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!

Penghuni sorga saja dalam kemuliaan dan kekudusan mereka memberikan segala pujian dan penghormatan hanya kepada Tuhan. Demikianlah sepatutnya kita ciptaan-Nya memberikan kemuliaan hanya bagi Tuhan, dengan tidak lupa berhiaskan kekudusan.

Saya yang adalah ciptaan-Nya, sepatutnya memberikan kemuliaan hanya kepada Tuhan. Saya harus memuliakan Tuhan dengan berhiaskan kekudusan.

Amsal 7:18
Marilah kita memuaskan berahi hingga pagi hari, dan bersama-sama menikmati asmara.

Kesalapahaman tentang cinta.
Ada tiga hal yang sering disalah mengerti orang muda tentang cinta:
(1) Kasih, (2) Asmara, dan (3) Birahi.
Apa  dan bagaimana tentang cinta.
Apakah cinta itu? (1) Kasih seharusnya bersifat spiritual (rohani), itu sebabnya pernikahahan Kristen dilakukan dengan cara pemberkatan. (2) Asmara lebih bersifat jiwa, lebih khusus bagian emosi, lebih sederhana disebut bersifat emosional (3) Sedangkan birahi erat kaitannya dengan fisik, sifatnya sensual.

Bagaimana membangun cinta? Tiga cara orang memadukan cinta:
(1) Supranatural, Tuhan mempertemukan seorang pria dan seorang wanita dengan cara adikodrati. Dipertemukan atau diberitahukan siapa, pasangannya oleh Tuhan dan kemudian mereka masuk dalam pernikahan. Unsur kasih dan iman berperan besar disini.
(2) Natural, Tuhan mempertemukan keduanya dengan cara yang normal; mereka berkenalan sehingga tumbuh asmara, kemudian mereka membangun hubungan kasih, dan akhirnya masuk dalam pernikahan. Unsur asmara berperan besar disini.
(3) Tidak natural, tidak normal, pertemuan yang cacat; sundal. Mereka orang yang mengumbar asmara,  dimana unsur ketertarikan fisik yang sensual sangat berperan disini. Mereka terikat begitu kuat secara sensual dan dengan terpaksa mereka menikah.

Bilamanakah mempergunakan kasih, asmara dan birahi?
(1) Asmara diperlukan untuk membangun kasih yang sejati sehinga diberkati masuk dalam pernikahan maka birahi menjadi kudus sebagi alat saling melayani dan membangun keturunan.
(2) Bilamana asmara tidak dikendali untuk membangun kasih, asmara membawa orang kepada birahi yang semata-mata sensual, sekedar pemuasan fisik atau daging, sehingga sulit untuk membangun kasih yang sejati.

Saya mau Tuhan memberi pengertian tentang kasih, asmara dan birahi yang benar.
Saya mau membangun dan memelihara cinta dengan pertolongan Tuhan.

Saya yang masih singel mau membangun cinta secara supranatural atau natural:
(1) Supranatural, saya percaya Tuhan mampu mempertemukan saya dengan jodoh saya secara adikodrati.
(2) Natural, saya percaya Tuhan juga bisa mempertemukan saya dengan jodoh saya dengan cara yang normal; kami berkenalan sehingga tumbuh asmara, kami membangun hubungan kasih, dan akhirnya kami masuk dalam pernikahan.

PROKLAMASI IMAN SAYA HARI INI!

# Saya warga KOTA DI ATAS BUKIT:
# Saya BANGKIT dan BERSINAR, karena;

1. Saya orang benar karena saya hidup oleh iman.

2. Saya harus mengenali hukum, aturan, pola dan siklus dari Tuhan. Saya pun harus menyadari pola dan siklus yang terjadi pada diri saya entahkah itu bersifat netral, positif atau negatif. Saya akan memperkuat pola dan silklus yang positif untuk menjadi kebiasaan yang baik. Saya akan berhati-hati dengan pola dan siklus yang negatif supaya tidak menjadi kebiasaan yang buruk.

3. Saya percaya kepada Dia yang telah datang dan berjanji, pasti akan datang kembali. Saya percaya Dia adalah Raja, pasti datang dalam kemuliaan-Nya. Saya yang bercaya, mau bertekun sampai masuk kedalam kerajaan-Nya.

4. Saya yang adalah ciptaan-Nya, sepatutnya memberikan kemuliaan hanya kepada Tuhan. Saya harus memuliakan Tuhan dengan berhiaskan kekudusan.

5. Saya meminta Tuhan memberi pengertian tentang kasih, asmara dan birahi yang benar.
Saya mau membangun dan memelihara cinta dengan pertolongan Tuhan.
Saya yang masih singel mau membangun cinta secara supranatural atau natural:
(1) Supranatural, saya percaya Tuhan mampu mempertemukan saya dengan jodoh saya secara adikodrati.
(2) Natural, saya percaya Tuhan juga bisa mempertemukan saya dengan jodoh saya dengan cara yang normal; kami berkenalan sehingga tumbuh asmara, kami membangun hubungan kasih, dan akhirnya kami masuk dalam pernikahan.

No comments:

Post a Comment